Saturday, May 26, 2007

Horison Dua Puluh Lima Mei

Sangat menyenangkan membangun menara mimpi, semakin tinggi…mencoba meraih langit, bermodal angan, khayal dan imaji…hingga kadang lupa berpijak pada bumi…..

Menara itu memang kerap roboh, terpaksa kurobohkan atau hancur dengan sendirinya. Tapi toh…selalu ada excuse untuk membangunnya kembali, dengan desain yang berbeda dengan ide-ide gila yang lebih segar dan cenderung ekstrim… hehe... ! Well anyway, toh aku nggak perlu takut meskipun menara itu menjulang tinggi, karena tangga darurat telah kusiapkan sebelumnya sehingga aku bisa escape secepatnya untuk menyelamatkan diri, lengkap dengan tulisan "Emergency Exit" warna hijau di banyak pintu darurat. Perlengkapan keselamatan yang selalu di-check dan siap digunakan. Rute evakuasi sudah sangat ku-hafal beserta Prosedur Keadaan Darurat yang terpampang dengan jelas plus nomor-nomor darurat yang mesti dihubungi. Intinya Emergency Response Plan telah tersedia sesuai dengan klausul persyaratan keselamatan konstruksi bangunan high risk-lah ! Huahaha.....!!!


Tapi aku sedang jenuh…bosan menjadi seorang pemimpi…

Sebuah kejenuhan yang mungkin cuman sebentar dan nggak bertahan lama, besok juga dah balik lagi...
Toh, selama kita nothing to loose aja ya...nggak masalah mimpi tsb bakal jadi nyata atau enggak, setidaknya selama bisa bermimpi artinya kita masih punya harapan...harapan yang seharusnya "wajar " dan tetap " tahu diri".

Anyway…
Selamat Ulang Tahun buat diri-ku sendiri…
As usual...berkalaeidoskop sebentar, tapi sayangnya tetep jalan ke depan.....tanpa planning!
Di depan masih gelap, aku nggak tahu jalan! But I know...I still have the lights, yang setidaknya cukup menerangiku menunggu pagi...


Sunday, May 20, 2007

Another Ordinary Day

Another Ordinary Day...??? Sama sekali enggak......!!!
Aku sedang luar biasa pusing! Kerjaan numpuk, bingung kudu mulai darimana nyelesaiinnya. Yang satu belum selesai, datang lagi selanjutnya....lagi dan lagi...gila! Padahal baru seminggu aku kembali ke proyek Martabe. Nggak nyangka banget begini nasibku di sini, di lokasi yang dulunya super adem ayem dan penuh dengan canda tawa....Hiks....

Ah, hadapi saja...semoga tabah sampai akhir....! Malam ini sepertinya aku harus lembur karena sebuah laporan yang sangat urgent ditunggu besok pagi. Mana mata tinggal 5 watt kayak gini...piye iki. Padahal laporan tsb masih diawang-awang...lagi males buat nyentuh data yang berbau kerjaan! Main games dulu...e...sekarang malah nge-blog! Kapan kerjanya jeng....? Hehe....mbuhlah!

Wednesday, May 09, 2007

Suatu Hari...Suatu Waktu...

Aku memang bukanlah seorang Malaikat yang imannya selalu penuh pada-Mu, tiada pernah naik turun apalagi membuat suatu grafik pun kurva. Aku cuman manusia biasa...tapi tak seharusnya hal ini menjadi penghalalan bagiku untuk bisa berbuat seenaknya menjalani karunia hidup ini. Bukan begitu?

Aku percaya bahwa jendela maaf-Mu pun pintu ampunan-Mu selalu terbuka untukku setiap saat dan setiap waktu, tapi itu selalu membuatku malu...asli...aku malu karena kerap berkunjung ke istana taubat-Mu dan Kau selalu menerimaku dengan baik.

Aku yakin, Kau tak pernah menghitung berapa banyak limpahan karunia, anugerah ataupun rahmat yang selalu Kau banjirkan padaku, tanpa syarat. Tapi dasar aku, aku malah terus menuntut-Mu dengan berbagai permintaan. Aku sering complain kenapa aku gagal, kenapa kenyataan nggak sesuai dengan harapan, kenapa menara mimpi harus roboh...dan sebagainya. Dan aku terus menerus menghitung itu, seakan lupa bersyukur bahwa karunia kebesaran dan keagungan-Mu selama ini senantiasa hadir tak terselubung dan teramat banyak dibanding satu dua kegagalan yang ada. Aku nggak tahu diri...

Aku akui, susah menjadi hamba yang selalu ridhlo atas segala keputusan-Mu....susah banget! Tapi sungguh, harusnya itu tidak menjadi alasan penolakanku untuk terus mencoba dan mencoba. Khusnudhzon pada-Mu karena...Kau penulis skenario, sekaligus sutradara terbaik!

Emha Ainun Nadjib pernah nulis ini dalam buku kumpulan puisi-nya : "Tuhan itu pihak ke-satu, alam dan sejarah pihak kedua, dan aku...pihak ketiga. Akulah yang paling tak penting diantara semua makhluk Allah..." Terlepas dari makna kiasan di balik tulisan itu semua, dan kerena aku orang awam dalam memaknai tulisan tersebut...yang jelas kuharap aku menjadi penting bagi-Mu dan....Kau adalah penting buatku!!!

Aku ingin menjadi manusia yang punya tujuan menuju-Mu, selalu bergerak ke arah-Mu sepanjang hidupku. Aku tak mau hanya sebagai entitas atau wujud yang semata-mata tertawan oleh kemestian alam dan sejarah dan tak punya kemampuan atau kemauan sedikitpun untuk berubah menjadi lebih baik dan bermakna.

Ya Allah...bantu aku untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan selalu beribadah hanya untuk-Mu...

Thursday, May 03, 2007

Mei hari ke-empat

Ya Allah...
Aku masih-lah seorang perempuan,
oleh karena itu aku tak perlu malu untuk menangis bukan?

Lagi sedih gara-gara sebuah persoalan...
Ternyata dengan tidurpun nggak sanggup melupakan sejenak.
Caffein dalam kopi-pun nggak lagi dapat melemaskan pikiran.
Dan menangis....menjadi pilihan saat ini....

Aku cengeng...
Mungkin aku mulai bosan menjadi sok tangguh!