Wednesday, May 09, 2007

Suatu Hari...Suatu Waktu...

Hamba memang bukanlah seorang Malaikat yang imannya selalu penuh pada-Mu, tiada pernah naik turun apalagi membuat suatu grafik pun kurva. Hamba hanya manusia biasa...tapi tak seharusnya hal ini menjadi penghalalan bagi hamba untuk bisa berbuat seenaknya menjalani takdir hidup ini. Bukan begitu?

Hamba percaya bahwa jendela maaf-Mu pun pintu ampunan-Mu selalu terbuka untuk hamba setiap saat dan setiap waktu, tapi itu selalu membuat hamba malu...asli. Hamba malu karena kerap berkunjung ke istana taubat-Mu dan Kau selalu menerima hamba dengan baik.

Hamba yakin, Kau tak pernah menghitung berapa banyak limpahan karunia, anugerah ataupun rahmat yang selalu Kau banjirkan pada hamba, tanpa syarat. Tapi dasar, hamba-Mu ini malah terus menuntut-Mu dengan berbagai permintaan. Hamba sering complain kenapa hamba gagal, kenapa kenyataan nggak sesuai dengan harapan, kenapa menara mimpi harus roboh...dan sebagainya. Dan hamba terus menerus menghitung itu, seakan lupa bersyukur bahwa karunia kebesaran dan keagungan-Mu selama ini senantiasa hadir tak terselubung dan teramat banyak dibanding satu dua kegagalan yang ada. Hamba nggak tahu diri...

Hamba akui, susah menjadi hamba yang selalu ridhlo atas segala keputusan-Mu....susah banget! Tapi sungguh, harusnya itu tidak menjadi alasan penolakan hamba untuk terus mencoba dan mencoba. Khusnudhzon pada-Mu karena...Kau penulis skenario, sekaligus sutradara terbaik!

Emha Ainun Nadjib pernah nulis ini dalam buku kumpulan puisi-nya : "Allah itu pihak ke-satu, alam dan sejarah pihak kedua, dan aku...pihak ketiga. Akulah yang paling tak penting diantara semua makhluk Allah..." Terlepas dari makna kiasan di balik tulisan itu semua, dan kerena aku orang awam dalam memaknai tulisan tersebut...yang jelas kuharap aku menjadi penting bagi-Mu dan....Kau adalah penting buatku!!!

Hamba ingin menjadi manusia yang punya tujuan menuju-Mu, selalu bergerak ke arah-Mu sepanjang hidup hamba. Hamba tak mau hanya sebagai entitas atau wujud yang semata-mata tertawan oleh kemestian alam dan sejarah dan tak punya kemampuan atau kemauan sedikitpun untuk berubah menjadi lebih baik dan bermakna.

Ya Allah...bantu hamba untuk selalu mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan selalu beribadah hanya untuk-Mu...

1 comment: