Wednesday, January 30, 2008

Unseen Love

Jakarta...aku pulang!
Yup...kembali pada sesuatu yang sering kusebut sebagai peradaban...

Beresin kost, as usual. Enam minggu ditinggal penghuninya, sangat terlihat aroma tidak nyaman. Terpikir kenapa nggak sekalian mberesin kertas-kertas entah file tahun berapa yang nampak numpuk di meja. Benar, file-file lama yang sudah kuanggap usang, peninggalan jaman kapan. Kupilah-pilah sambil sesekali meraup mozaik kenangan di balik lembar demi lembar dokumen tersebut. Aku temukan sebuah email yang ter-print, tertanggal 23 Maret 2005. Tulisan yang cantik. Email dari sebuah milist yang sempat ikut gabung pada waktu itu...

From : yantotok@yahoo.com
To : milanisti-indonesia@yahoogroups.com
Sent : 23 Maret 2005 11;44
Subject : [Milanisti Indonesia] OOT (Nice) Unseen Love...

Unseen Love…

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? Ketika kita menangis? Ketika kita membayangkan? Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT.

Ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita...kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA.

Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan. Orang-orang yan tidak ingin kita tinggalkan. Tapi ingatlah...melepaskan BUKAN akhir dari dunia melainkan awal suatu kehidupan baru.

Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari dan mereka yang telah mencoba. Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

CINTA yang AGUNG? Adalah ketika kamu menitikkan airmata dan MASIH peduli terhadapnya. Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia. Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata "Aku turut berbahagia untukmu"

Apabila cinta tidak berhasil, BEBASKAN dirimu. Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI. Ingatlah, bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati, kamu TIDAK perlu mati bersamanya.

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang. MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh. Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada. HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang telah kau buat.

TEMAN SEJATI mengerti ketika kamu berkata "Aku lupa". Menunggu selamanya ketika kamu berkata "Tunggu sebentar." Tetap tinggal ketika kamu berkata "Tinggalkan aku sendiri." Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata "Bolehkah saya masuk?"

MENCINTAI...BUKANLAH bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu MEMAAFKAN. BUKANLAH bagaimana kamu mendengarkan, melainkan kamu MENGERTI. BUKANLAH apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu RASAKAN. BUKANLAH bagaimana kamu melepaskan, melainkan bagaimana kamu BERTAHAN.

Lebih berbahaya mencucurkan airmata dalam hati, dibandingkan menangis tersedu-sedu. Airmata yan keluar dapat dihapus, sementara aimata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang. Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri.

Akan tiba saatnya kamu harus berhenti mencintai seseorang BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia, jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar-benar mencintai, MELAINKAN...BERJUANGLAH demi cintamu. Itulah CINTA SEJATI. Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama orang "orang yang tersedia". Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang menangis bersamamu adalah CINTA yang tidak kamu sadari...

WELL...SISA HUJAN YANG MENGGUYUR SORE MASIH RINTIK.
INILAH JAKARTA, MALAM INI...

Sunday, January 27, 2008

Dan Akhirnya...

"Pak Harto meninggal", begitulah berita yang kuterima dari Supervisorku lewat telp, di sela-sela perjalananku menuju lokasi baru Rig #320 yang mau moving siang tadi. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun...

Terlepas dari berbagai kasus yang menimpa beliau, aku pikir selayaknya kita harus berucap terima kasih kepadanya selama memimpin bangsa ini. Dan negeri ini telah kehilangan salah satu "tokoh" besarnya...

Mengingat Presiden Kedua RI itu, berarti me-rewind kembali masa kecilku hingga masa kuliah dulu. Praktis dari kenal huruf dan gambar, aku telah disuguhi wajah Pak Harto tertempel di dinding kelas sebagai Presiden RI. Pelajaran-pelajaran semacam PMP, PSPB makin mengenalkan kami akan sosok yang disebut sebagai Bapak Pembangunan itu. Penataran P4, Pelita, Kabinet Pembangunan sekian, UUD 1945, Pancasila, GBHN...akrab banget di telinga.

Hingga kemudian krisis di tahun 1998, aku masih duduk di semester 5 waktu, lalu berakhirlah kisah tentang 32 tahun masa kekuasannya. Aku sempet ikut demo mahasiswa menyuarakan agar Pak Harto mundur dari jabatannya, ikut rame-rame longmarch dari kampus Undip Tembalang ke kampus Pleburan dan Simpang Lima, bolos kuliah, dll. Inget banget ketika hari H dimana beliau memutuskan untuk mengundurkan diri, maka kost-kostan putra yang tepat berada di dekat kost-ku di daerah Perumda Tembalang Semarang saat itu langsung mengadakan upacara seadanya, menaikkan bendera merah putih dan merayakan "kemenangan mahasiswa", ah...lucu aja kalau ingat semua ekspresi "kemerdekaan" kala itu.

Malam ini hampir seluruh stasiun televisi menyiarkan sejarah perjalanan beliau, berlatar belakang lagu Gugur Bunga....
Selamat jalan Pak Harto, semoga arwahmu di terima Allah SWT.

Saat ini aku sedang menghitung mundur menuju field break. Catatan hand over job buat floater-ku sedang kusiapkan. Satu lagi trip yang nyaris terlalui. Martabe...aku capek, jangan biarkan aku kembali ke site ini ya? Please.....

Tuesday, January 22, 2008

Lagi Sedih...

Lagi sedih...
Tapi tenang aja, aku masih bisa tertawa kok! Cengengesan juga ayo!
Hiks....

Saturday, January 19, 2008

Hari Yang Lelah...Untuk Menikmati Sesuatu Yang Absurd

Aku tahu tak ada gunanya mengeluh...Sama saja. Jadi nikmati saja semua cerita beserta seluruh ke-absurd-an yang terjalani.

Saturday, January 12, 2008

Dari Jauh

Catatan gombal, di tengah hujan lebat martabe ;


DARI JAUH...
maafkan aku yang telah mengagumi kilaumu
ampuni aku yang pernah lancang menyayangi sempurnamu

dan kepada satu bintang...

tulus senyumku untukmu
yang selalu tersungging
ketika senja lewat dan berganti malam
kan kunikmati indahmu dari jauh
sungguh...hanya dari jauh

rinduku padamu
kala pagi menjarah
atau saat malam bergelayut mendung
sehingga kau lepas dari guratan atap bumi
sepi...

jikalau pun kamu nisbi
maka biarkan langkah ini lelah sendiri

Wednesday, January 09, 2008

Lost In The Jungle (Part 2)

Apakah cerita yang sering kudengarkan saat aku kecil tentang adanya "akar yang bisa menyesatkan" (dalam bahasa Pekalongan, kami sering menyebutnya "oyot memang") itu benar? Bila kita berjalan dan menginjak akar tersebut maka kita akan tersesat atau hanya mutar-mutar saja di tempat tsb.

Atau teori dalam buku "Why men don't listen and woman can't read" karya Alan & Barbara Pease juga terbukti padaku? Bahwa perempuan memang susah ngapalin jalan!

Well, berikut ini adalah sebuah review, cerita nyasarku di hutan kemarin....

Drill Rig #358 sudah stop lubang. Seperti planning yang udah disusun bahwa aku harus berada di lokasi receiving alias titik bor baru untuk kegiatan rig moving yang direncanakan jam 2 atau 3 siang. Untuk menuju lokasi bor baru tersebut, aku di drop pakai motor kemudian nyusurin jalan setapak. Aku sudah dikaseh ancer-ancer dimana lokasi tersebut berada. Ya udah, aku berjalan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Hp dan radio HT telah kubawa sebagai bekal komunikasi.

Tapi sepertinya, ancer-ancer yang telah diberikan tersebut salah. Mana hp sudah blank sinyal, Radio HT yang kubawa pun susah ngubungin siapapun di flycamp, rig site ataupun basecamp. Aku udah jalan jauh...sekali, entah kemana. Aku masih menemukan pita petunjuk (yang kelihatan baru di pasang) tapi aku ragu-ragu. Pada akhirnya aku malah menuju sungai besar. Ya Allah, aku pasti telah salah jalan. Nggak mungkin lokasi bor baru berada di seputaran situ. Sinyal hp tetap blank, sinyal radio bisa kutangkap tapi aku nggak bisa mengirim kabar. Akhirnya aku putuskan untuk putar kembali, menyusuri ulang jalan yang telah kulalui untuk kembali. Tapi...aku malah jalan muter-muter kembali ke tempat semula, balik-balik ke sungai besar lagi, mungkin muter-muter sampai 3 kali, dan tak jua tembus ke jalan awal tadi. Aku kemudian coba motong jalan menanjak ke atas karena aku tahu pas jalan awal tadi jalan setapak tsb berada jauh di atas sungai, tapi kenapa jalan setapak yang kini lalui malah menerabas tak jauh dari tepi sungai. Tapi...halah2...tetep aja nembusnya ya ke sungai yang tadi. Blank...

Ya Allah, aku mulai panik! Sempet dengar suara orang, lalu kucoba teriak "Hu..." tapi tak disahut. Aku entah sudah berada di hutan sebelah mana, yang ada hanyalah sungai besar (yang meskipun indah tapi berkesan angker...) dan hutan di sekeliling. Hp masih blank...tapi Alhamdulillah radio HT bisa berfungsi, aku bisa kirim kabar ke flycamp bahwa aku nyasar dan sedang mencoba mencari jalan pulang. Hari makin sore dan mendung menggelayut. Mencoba tenang dan tak hentinya berdoa pada Sang Kuasa. Kemudian aku duduk...Aqua tinggal setengah botol. Aku capek....

Bismillah, aku jalan lagi. Ayat kursi, Al Fatihah...apapun deh yang bisa kubaca maka kubaca sepanjang jalan. Dan akhirnya...Ya Allah Alhamdulillah, aku nemu jalan awal tadi!!!! Ah...lega rasanya! Ampun...setelah muter-muter lama hampir 2 jam mungkin, kehilangan arah.

Teman-teman dah pada panik, bahkan dikerahkan beberapa orang untuk mencariku. Untungnya aku juga gak loss contact karena radio HT dapat mengirim dan menerima sinyal dengan baik. Aku kasih kabar tentang keberadaanku dan aku telah menuju kembali ke track yang benar. Akhirnya...perjalanan nyasarku pun berakhir! Pengalaman nyasar di hutan yang ke-2. Huahahaha! Track record-ku soal nyasar-menyasar memang udah jelek banget!!!

Saturday, January 05, 2008

Masih Ada Waktu???

Bila masih mungkin kita menorehkan bakti
atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
mengumpulkan bekal perjalanan abadi


Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap?
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu


Entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihNya, hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang, kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatanNya


Sampai kapankah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam,
semuanya menjawab, "Tak mengerti."
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu

(Ebiet G. Ade - Masih Ada Waktu)

Turut bersedih untuk negeri-ku. Ketika bencana berurut tak jua terlarung...

Ampuni kami TUHANKU....!!!!

Wednesday, January 02, 2008

Bukankah Januari itu Biru?

Ada yang kucari
Pernah kuyakini hal itu tlah kutemui
Sempat terlanjur teryakini
Namun ternyata arah itu berbeda lagi...
Terpaksa tetap larut dalam pencarian abadi
Atau mungkin berharap keajaiban ala serendipity

Tak kupungkiri membuncahnya rindu
Dalam sebuah ruang hampa bernama kalbu
Rana lara menangis sendu
Mencoba mengais senyum dalam kelu

Bukankah Januari itu biru...?

(catatan dari gunung, fly camp pit 1)