Friday, May 30, 2008

Perahu Kertas (2)

Hujan nggak turun sore ini, padahal kertas bekas ini telah kubuat menjadi perahu dan ingin sekali kularungkan di atas genangan air di depan rumah. Seperti dulu, ya...seperti dulu. Perahu kertas itu akan berjalan sesuai aliran air, tepatnya menuju ke arah timur karena tanahnya agak rendah dibanding tanah di halaman rumahku yang sempit. Perahu kertas itu memang tak akan bertahan lama menyusuri aliran air, tetesan deras hujan akan menjadikannya lekas hancur. Tapi tak mengapa, toh kertas-kertas bekas telah kubuat menjadi perahu-perahuku selanjutnya.

Dan aku butuh hujan itu turun sore ini tapi langit terlalu biru. Perahu-perahu kertas itu tak akan berfungsi apa-apa selain sebentar lagi kan kubuang ke dalam tempat sampah.

Aku lagi bosan, mungkin lebih baik tidur...

I call up my friend the good angel
But she's out with, her answer-phone.
She says that she'd love to come help but
The sea would electrocute us all
nice dream, nice dream
nice dream, nice dream...
(Nice dream by Radiohead)

Sunday, May 25, 2008

I Choose To Look The Other Way

Aku selalu menyukai tanggal ini
Setiap dua puluh lima Mei

Semalam, KAU hadiahi hamba mimpi yang sempurna
Bagaimana tidak, jika laga bintang jatuh menjadi tema-nya
Sungguh luar biasa indahnya...

Dan Pagi-nya,
Doa tulus Ibu & Ayah mengiringi langkahku
Menuju ke depan
ke kehidupan yang sungguh luar biasa ini...
Ya...hidup memang luar biasa
Dan selalu ada yang lebih luar biasa,
bila kita mau melihatnya dengan sisi yang berbeda

Terima kasih Ya Allah, untuk segalanya...

Selamat ulang tahun, Lena...

Tuesday, May 20, 2008

Belum Ada Judul

Dedicated to ; semua teman, kawan dan sahabat, di sepanjang jalan kehidupan...

Belum Ada Judul - Iwan fals


Pernah kita sama-sama susah
Terperangkap di dingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Di gilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah . . . . . lelap

Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai sa'at kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah . . . . . . . kau

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara . . .
Di hati . . . . . .

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga sa'at kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku sobat

Tuesday, May 13, 2008

A Wonderful Explanation

Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Allah, "apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau "kenapa Allah membiarkan ini semua terjadi pada saya?"

Here is a wonderful explanation....
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, "dengan senang hati" dia berkata: "Tentu saja, I love your cake.""Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan."Yaiks," ujar anaknya."Bagaimana dgn telur mentah?""You're kidding me, Mom.""Mau coba tepung terigu atau baking soda?""Mom, semua itu menjijikkan. "

Lalu Ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak." Allah menetapkan dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Allah tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktu-Nya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.

Allah teramat sangat mencintai kita. Dia menciptakan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin mengadu dan memohon, Dia pasti mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkan-Nya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.
(Btw thanks a lot untuk Ibu ESP atas kiriman email ini...)

Sunday, May 11, 2008

(^%#@&$?

Hari ini...sebuah hari yang terasa free banget. Rig move nggak ada, blasting juga nggak ada, walhasil abis meeting produksi pagi di pondok look out, muter-muter pit sebentar, keliling rig, baliklah daku ke workshop. Nyiapin bahan untuk safety meeting besok pagi lalu nongkrong di depan laptop jadul yang paling demen di-res-start ini.

Sejujurnya...aku kangen hutan, gunung, sungai, kabut dan flycamp. Atmosfer eksplorasi yang selalu menyejukkan meski selalu dibarengi dengan terkurasnya energi. Bukannya aku tak suka ditempatkan di lokasi mining macam ini, tapi...nggak tahu-lah. Site ini bisa dibilang site surga, tapi aku rasanya belum "menyatu" dengan semuanya. Sudahlah...

Ah...Berharap bisa pulang cepet hari ini. Pengen main ke pantai Maluk. Menyusuri bibir pantai berpasir putih itu. Merenung...nggak jelas....

7 hari lagi field break...