Ternyata baca novel di tepi pantai itu enak sekali...
Begitulah aku sore itu. Hari minggu, aku bisa pulang dari tempat kerja jam 3-an (secara si bos nggak ada, hehe!). Nyampe di mess, hidupin TV, nggak ada acara menarik yang mengharuskanku stay tune menyimaknya. Pengen tidur, balas dendam semalam. Tapi kubatalkan karena rasanya sayang menghabiskan sore yang jarang2 bisa kunikmati, tapi malah cuma bengong di dalam kamar. Let's go to the beach, girl....! Yeah...
Nggak begitu jauh dari mess, paling 500-an meter gitu deh. Sengaja kutolak semua tawaran ojek yang nawarin. Aku pengen jalan kaki.
Pantai Maluk namanya, letaknya di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Gratis masuknya. Pasirnya putih, terbilang cukup bersih. Sore di hari minggu, selalu dipadati pengunjung. Rame banget. Duduk di pasir, agak dekat dari bibir pantai. Lihat anak-anak berenang, berlari-larian, mainan pasir. Atau Ibu-ibu yang sibuk memperingatkan anaknya agar nggak berenang terlalu jauh. Lihat orang pacaran (halah!). Sejenak terhibur oleh alunan gitar dan nyanyian beberapa orang yang tak jauh dari tempatku duduk.
Novel "5 cm" nya Dhony Dhirgantoro jadi temen menikmati senja di Pantai Maluk. Novel tentang serunya persahabatan.
Langit mulai memerah. Satu persatu pengunjung pergi. Nyaris tinggal beberapa orang yang tersisa, termasuk aku. Novel itu belum tamat kubaca ketika adzan maghrib sayup kudengar. Saatnya pulang...
Ada sesuatu yang tiba-tiba "menyesakkan" hati. Entah kenapa aku merasa takut. Takut kehilangan...
Takut kehilangan?
ReplyDeleteKehilangan hanya akan ada, jika kau pernah merasa memilikinya...(halah, ini mah lagunya Letto ya?). Have fun ya di site!