Wednesday, December 31, 2008

2008, nyaris tutup usia...

12 jam hitung mundur menuju 2009...

Apa yang mesti kutulis? Recap 2008? Target 2009? Entahlah, sebagai manusia yang merasa hidup nyaris tanpa planning yang ditetapkan sebelumnya, memang jadi susah rasanya mengevaluasi apa yang telah terjalani dibandingkan dengan target-target yang telah ditetapkan sebelumnya. Ya, aku memang cenderung reaktif dalam menghadapi apa yang ada di depan...

Tapi bukan berarti aku tak bisa me-recap kenangan. Bukankah aku pemuja masa lalu...? Hehe...ngasal!

Menjelang tutup usianya 2008, aku bisa mengatakan bahwa 2008 adalah tahun yang cukup aneh, aneh buatku, tapi keanehan yang manis!

Sekali lagi, aku tidak akan pernah bisa mentargetkan apa-apa untuk tahun depan. Aku tak biasa, dan aku tak berniat. Biarlah keanehan itu tetap berlanjut yang entah akan membawaku kemana. Bukan berarti tanpa intervensi, tapi bukan pula sebuah intervensi yang mengharuskanku hanya berfokus pada sesuatu yang bernama HASIL. Berharap satu hal akan terjadi, bahwa aku bisa menjadi lebih baik, tahun demi tahun...

Selamat tahun baru 2009!

Saturday, December 27, 2008

Cerita tentang dia...

Sudah lama aku memperhatikannya. Ya, tiap kali aku melewati jalan itu, aku sering melihat dirinya. Memang tak cukup waktuku berlama-lama di situ untuk mengamatinya, secara aku pasti sedang berada di atas motor ataupun di dalam angkot saat melewati jalan itu.

Ya, dia...Seseorang yang selalu membuatku menahan nafas ketika berpapasan dengannya. Seseorang yang kerap kali membuatku tak mampu berkata apapun juga. Seseorang yang luar biasa, yang belum kutahu siapa namanya...

Dia adalah seorang Bapak berumur sekitar 40 tahunan. Pengatur lalu lintas "swadaya" di pertigaan dekat pool Bis Mayasari Cijantung. Lalu apa yang spesial darinya? Dia seorang laki-laki yang tegar pastinya. Keterbatasan fisiknya tak menghalangi dia untuk bekerja secara halal. Dia cacat, kakinya buntung, bukan cuma satu kaki tapi dua-duanya, buntung di atas lutut tepatnya. Tangan kirinya juga buntung sebatas siku. Sebagai pengatur lalu lintas, berada diantara sesaknya arus jalanan, yang bahkan berjalanpun dia terseok dengan dua kaki yang tinggal setengah, membunyikan peluit ngatur jalan...ah....luar biasa!

Astaghfirullahaladzim.......
Ya Allah, hamba-Mu ini yang sungguh tak tahu diri. Yang doyannya cuma ngeluh hingga kerap lupa bersyukur pada-Mu. Aku sadar aku memang bukan malaikat, tapi itu bukan berarti menjadi penghalalanku untuk sering lalai dari-Mu. Aku sadar aku sedang berproses dan bantu aku Ya Allah hingga proses ini dapat menjadikanku hamba-Mu yang lebih baik. Amin...

Sunday, December 21, 2008

Malam kini menjadi milikku seutuhnya...

Malam kini menjadi milikku seutuhnya. Aku hanya bisa terlelap ketika pagi sudah mendekat. Ujungnya memang tak mengenakkan karena walhasil aku pasti bangun kesiangan. Itulah hari-hariku selama minggu-minggu terakhir ini.

Kopi menjadi menu wajibku sebelum berangkat ke tempat kerja, obat anti ngantuk terampuhku. Meskipun...kini aku kembali merasakan efek yang bener-bener negatif darinya. Setelah melalui self investigation (halah!), kopi telah menjadi katalisator atau malah determinan dari isi perutku yang sering keluar! 

Malam kini menjadi milikku seutuhnya. Ah, aku menjadi seperti vampir saja. Dan aku memang sedang tergila-gila dengan vampir. Bukan vampir beneran, tapi novel-novel vampir karangan Stephenie Meyer. Yeah, Twilight, New Moon dan Eclipse. Tadinya atau tepatnya seperti biasanya, dengan membaca aku bisa langsung terlibat dengan rasa kantuk untuk kemudian tidur. Untuk novel-novel yang kusebutkan tadi, aku malah dibuat semakin terjaga. Payah!

Dan pagi ini, hari minggu ini...isi perutku kembali keluar setelah beberapa jam berselang kopi memasuki saluran pencernaanku. Sialan! Aku tahu, aku baru bisa tidur jam 4 pagi dan aku tak perlu bangun pagi-pagi secara hari ini hari libur. Tapi aku lagi pengen menjadi manusia waras hari ini sekaligus manusia rajin. Bersih-bersih kost, nyuci baju akumulasi 7 hari, dan...ke warnet untuk googling beberapa materi yang akan melengkapi paper tugas kuliahku. Ah, betapa mulianya rencanaku untuk hari ini.

Well, aku hanya ingin menikmati proses....

Wednesday, December 10, 2008

Aku, saat ini...

Periode hidupku saat ini : Aku lagi....

1. Dalam puncak kebosanan yang luar biasa, jangan tanya kenapa!
2. Males buat ngapa-ngapain, pengennya tidur. Note : nggak berharap mimpi apapun!
3. Mikir, lebih penting mana ya, proses atau hasil?
4. Baru sadar bahwa diri ini egois banget
5. Gak tahu kenapa, ternyata Jakarta nggak sebegitu indah di mataku
6. Bosan...(biarin aja tertulis lagi)
7. Jenuh...(bukannya 11-12 ama bosen ya?)
8. Ya Allah dah mau Senin lagi!

................???!!!

Friday, November 21, 2008

Tolong...gue kekurung!

Dasar! Setelah 3 bulan ngerasain jadi mahasiswi lagi, baru siang ini daku berniat baik ngunjungin perpus kampus. Iseng aja, siapa tahu nyediain koleksi novel! Huahaha...please deh, mana ada? Abis kuliah Kesling which is jam 11.30, mampirlah ke sana. Udah terlihat sign "Tutup/Closed" di pintu masuk, tapi kok msh banyak orang juga yang keluar masuk. Pas nanya Mbak yang jaga, dia bilang masih buka. Go aheadlah aku! Lantai demi lantai kujelajahi koleksinya, ampyun...kok gak ada novel ya? Hehe, ya iyalah! Sorry, aku lagi gak doyan baca text book dan gak berniat sama sekali baca atau pinjem.

Singkat cerita, dan sudah kuduga sebelumnya, aku memang gak kuat bertahan lama di dalam perpus. Dah jam 12-an lebih. Tapi ketika daku ke tempat penitipan tas, si Mbak penjaga berkata "Maaf Mbak, gak bisa keluar, jam istirahat dan pintunya dah dikunci."

What....?????!!!!!!!!!!!!!!!&^%(*&^%

Alamat daku terkunci ampe jam 1 siang. Mane laper lagi dan tepat jam 1 ada kuliah lagi. Beginilah nasib orang yang nggak tahu tata tertib perpus!

Terkunci 1 jam di perpus? Mau ngapain? Baca buku...? Oh, tentu tidak! Mari kita buka internet saja! 

Thursday, November 13, 2008

Virus Kesepian

Sudah dua hari ini aku dikagetkan oleh pesan notepad yang muncul tiap kali aku buka laptop dan connect ke jaringan kantor. Sejenis virus mungkin, pikirku. Iseng kubaca sederet pesan di dalamnya :

"Pesan dari dunia lain;
Sunyinya malam yang kian larut
menambah sesak dadaku yang menahan nafsu
nafsu rindu, nafsu cinta dan nafsu sepi
Tiap waktu dan tiap saat tak pernah berhenti
seperti juga darahku yang selalu
setia pada tubuh
seperti juga keinginanku
disaksikan awan putih di langit
yang semakin ingin kujangkau
tetapi semua itu NIHIL..."

Aku jadi senyum-senyum sendiri. Ini mungkin jenis "virus kesepian", yang dikirimkan oleh oknum-oknum yang kesepian. Lucu juga.
Buruan ku hubungi bagian IT untuk cari solusi. Orang IT pun terkesima membaca pesan notepad di atas tadi yang tiap kali ku-close selalu muncul dan muncul lagi. "Wah, puitis sekali ya kata-katanya?" begitu komentarnya. Kami tertawa.

Sunday, November 02, 2008

Tentang sakit kepala, UTS, kemalasan dan kopi...

Aku didera sakit kepala luar biasa sedari kemarin. Paracetamol 500 mg ternyata kurang mempan menyembuhkan. Kukira ini memang bukan sakit kepala biasa melainkan sakit kepala plus-plus karena telah diramu dengan UTS Epidemiologi paginya. Otakku memang nggak sanggup lagi melakukan sistem kebut semalem saat menjelang ujian. Aku pasrah dan kepasrahan tsb berbuah penyesalan. Ah, lagu lama sebenarnya...

Lalu aku berniat bangun siang hari minggu ini. Cita-cita terlaksana dengan sempurna, ditambah lagi Allah sedang memberikan dispensasi bulanan untuk tidak sholat shubuh. Tapi kemudian menyesal (lagi), apa sih salahnya bangun pagi? Bukankah indah mendengar suara adzan shubuh? Menikmati pergantian dari malam menuju pagi dan udara segarnya yang harusnya tak boleh terlewatkan. Aku bangun ketika dunia telah benderang. Aku telah membiarkan waktu berlalu hanya untuk bermalas-malasan di tempat tidur.

Residu sakit kepala masih ada. Aku benci kenapa kopi selalu menjadi pelarian. Aku memang belum menemukan penawar lain sejauh ini. Kopi selalu membuatku "hidup kembali"...

Ah, apa kabar hidup?
Aku benci memikirkan esok...

Monday, October 27, 2008

I miss something...

Tak akan ada yang mengerti betapa sukarnya ini. Betapa beratnya lepas dari penjara yang kau cinta sekaligus kau kutuk. Betapa sulitnya menikmati angkasa luas tak terperi tanpa merasa ngeri, setelah sekian lama engkau tersekap dalam kotak sabun dimana engkau terantuk setiap kali bergerak.

Lewat pembiasaan, kotak pengap itu menjadi hangat. Benturan itu menjadi hiburan. Hingga pada satu titik, engkau ingin kotak itu selamanya melingkupimu. Kebebasan yang tiap hari kau damba dan kau kejar dalam mimpi, menjadi mimpi yang permanen yang sepaket dengan upayamu untuk mewujudkannya. Sekalipun engkau ingin dan kau teriakkan inginmu pada setiap orang, pada saat kotak itu terbuka, engkau malah gelagapan, menggapai-gapai udara kosong demi mencari kungkungan itu lagi. Engkau lebih rindu terantuk dan terbentuk-bentur ketimbang bertemu kehampaan yang dulu kau interpretasikan sebagai kebebasan

(Kisah ”Tidur” dalam Rectoverso by Dewi Lestari)

Thursday, October 09, 2008

Aku...Hari Ini

Ngantuk ...

Nggak on buat kerja hari ini. Meski secangkir kopi dan sebungkus ketoprak yang kubeli di depan kantor ludes kumakan tak bersisa.

Ngantukku msh berasa. Semalam telat tidurnya...

Semalam, ditemani lagu-lagunya Muse (Matthew Bellamy keren abiz deh! Remind me of Kurt, hiks..), aku nyoba baca draft slide Theory of Reasoned Action yang udah dibuat Kang Wenny untuk presentasi kelompok Mata Kuliah Aspek Perilaku & Budaya K3. Tapi sumpah Wen, aku susah mudhengnya padahal dah berkali-kali kubaca. Otak-ku sepertinya gak nyampe untuk menelaah hal-hal yg berhubungan dengan psikologi, yang ada ntar malah jadi psikopat! Meski aku dulu pernah keranjingan hal-hal yang berbau filsafat yang kadang nyerempet ke psikologi, tp aku sudah menyatakan diri pensiun dini dan aku mending suruh ngitung statistik deh daripada mikir asal usul mengapa manusia berperilaku begini dan begitu! Capek deh! Wahai temen-temen sekelompokku (Pak Taufik, Pak Hendroni, Wenny &Very)... Sorry kayaknya aku belum bisa ngasih input apa-apa nih....

Back to work ah, ntar ketauhan si bos bahwa anak buahnya bukannya kerja tapi nge-blog, hehe! Sorry bos!

Sunday, October 05, 2008

Cerita Tentang...

Kereta api Fajar Utama yang luar biasa penuhnya membawaku kembali ke Jakarta. Duduk beralas koran di antara manusia-manusia yang senasib tak mendapatkan tiket. Dan kutinggalkan Pekalongan....

Seminggu menghirup kampung halaman dalam moment lebaran. Sebuah moment tahunan yang kerap membuatku melo. Mohon maaf pada kedua orang tua atas segala salah yang entah sudah seberapa besarnya dan selalu dibalas dengan doa mereka dengan tulusnya. Silaturahmi dengan sanak saudara pun tetangga yang mungkin cuma sempat setahun sekali ketemunya. Ucapan Idul Fitri dari teman dan sahabat, atau kedatangan sms dari kawan lama jaman jadul yang tiba-tiba mengingatkan sesuatu pada masanya.

Jakarta, aku kembali...karena asa dan cita-ku masih tertangkup di kota itu...

Saturday, October 04, 2008

Tulisan yang Tertunda

Musim berganti
Dan aku masih melihat keletihan itu di matamu...
keletihan yang sama seperti dulu
Ingin kubertanya "ada apa..?"
sebuah pertanyaan yang lama tertunda,

Kutunggu kau bercerita
aku kan mendengar

Monday, September 15, 2008

Dream Catcher

Atau marilah kita berpikir dan berbicara tentang idealisme...begitulah tiba-tiba nurani ini nyeletuk di tengah boringnya hari senin yang berpredikat still hate monday forever.

Dia, si nurani itu terus bilang begini :
"Len, pada dasarnya aku tahu kamu seorang idealis. Entah kemana ke-idealisanmu itu sekarang. Apa udah kamu jual ya? "

Nyengir aku...

"Hehe...belum kujual, tenang aja. Cuma masih tergadai. Suatu saat pasti kuambil lagi!"

Giliran nuraniku yg nyengir, "ya udah, jangan lama-lama menggadaikan idealisme, takutnya kamu terjebak dalam zona nyaman"

Siip.....!!!

Sunday, September 07, 2008

)(*&&%^%#$$#^%*^

"Aku berpikir apakah hidup yang kutempuh ke hilir: seindah alir air?
Aku berpikir apakah hidupku hanya berakhir di titik nadir?"
(kukutip dari sajak berjudul "In Solitudine Solatium" karya Soni farid M, Kompas 31 Agustus 2008).

;l9&6%$$#&*_":PIj1b23b@#!%Y*(*(*^P
Hayo...bingung kan mau ngelanjutin nulis apa?

Thursday, August 28, 2008

Selamat datang perubahan...

Ragu menjalani perubahan yang akan terjadi di depan. Sungguh. Aku tak tahu bakal seperti apa. Entahlah, hanya saja...

Dua perubahan besar siap terjadi awal September nanti.

Telah lama kutinggalkan kantor itu. Kunikmati site sebagai gantinya. Lalu... ketika aku harus kembali ke kantor itu lagi, apa kaki ini mampu menjejakkannya dengan nyaman? Entahlah, mungkin aku akan gamang. Aku juga kuliah lagi, entah apa yang kukejar, mungkin sesuatu di ujung mimpi...

Dan semua perjuangan memang belum berakhir, kecuali satu bahwa aku bisa "lari" sementara dari dunia naik turun gunung dan menghindari tinggal di fly camp eksplorasi at least 2 tahun! Hehe...meskipun aku tahu, bahwa aku pasti rindu!

Sunday, July 20, 2008

Sedang lelah jiwa dan raga...

Abis motor-motoran, menikmati kawasan Ciracas lewat kaca helm (halah!).
Tapi bukan itu yang bikin lelah tak terkira...

Praktis baru pulang dari site Batu Hijau Sumbawa 2 minggu lalu (yang kukira sbg perjalanan site terakhirku, tapi takdir menuliskannya sbg tidak alias belum!). Residu capeknya masih berasa. Langsung meluncur ke Kendari, ngikut training Pengawas Operasional Pratama Pertambangan yang luar biasa menguras emosi ( hiperbola banget ya, tp sungguh kok!). Sempet break seminggu, 2 hari untuk balik kampung cuma mampir ngombe karo pindah turu thok.

Dan besok pagi ke Gosowong site...

Capek...!!!

Thursday, July 03, 2008

One Day at Santong WTP

Santong Bridge...(halah!)


Santong Dam


PS. Thanks a lot untuk Pak Iwan yang telah nganterin kami tour ke Santong WTP :-D

Wednesday, July 02, 2008

*&^%$#@

Hey, ternyata minuman bernama kopi masih uenak banget rasanya!!!! Secara aku sudah "puasa" kopi hampir sebulan. Tapi aku nyerah pagi ini. Nyerah karena mata dan otak ini kudu dipaksa on ngerjain dokumen project risk assessment yang secepatnya harus selesai.

Dan benar...kopi memang always still keep me alive...

Thursday, June 26, 2008

One moment in...

Aku lagi melo, setelah nerima telp barusan.


"Kita lagi di Kejora, Len. Biasa, moving. Ada 1 rig di sini, empat sisanya ada di Barani. Purnama dan Gambir sudah nggak ada."
"Kapan ke sini lagi?"


Hiks...


Tiba-tiba serentetan memori muncul kembali. Layaknya film beralur mundur...

Tuesday, June 24, 2008

Unpredictable...

Dan apa yang terjadi dalam hidup memang tidak bisa diprediksi. Otak kita mungkin hanya mampu sebatas menghitung segala kemungkinan berdasarkan fakta-fakta yang sudah ada tapi keputusan hasil akhirnya adalah...di luar kekuasaan kita.

Lagi musim bola, yup EURO 2008 tepatnya. Jagoin Belanda, secara selama babak penyisihan grup sungguh tampil luar biasa. Tim-tim hebat dikandaskan dan dipulangkan. Skor sempurna selalu ditorehkan. Kurang alasan apa untuk tidak menjadikannya kandidat utama calon juara?
Tapi apa yang terjadi? Ia kandas di tangan Rusia di perempat final dan gagal masuk ke semi final. Wah....

Banyak hal yang bisa kita analogikan, bila kita bicara tentang kehidupan dalam artian apa yang akan terjadi di depan. Berharap kita selalu menjadi manusia yang beruntung dan diberkahi, dan dimudahkan dalam segala hal. Ya Allah..sudahkah hamba layak untuk Kau anugerahi itu?

Monday, June 16, 2008

Kemarin

Ternyata baca novel di tepi pantai itu enak sekali...

Begitulah aku sore itu. Hari minggu, aku bisa pulang dari tempat kerja jam 3-an (secara si bos nggak ada, hehe!). Nyampe di mess, hidupin TV, nggak ada acara menarik yang mengharuskanku stay tune menyimaknya. Pengen tidur, balas dendam semalam. Tapi kubatalkan karena rasanya sayang menghabiskan sore yang jarang2 bisa kunikmati, tapi malah cuma bengong di dalam kamar. Let's go to the beach!

Nggak begitu jauh dari mess, paling 500-an meter gitu deh. Sengaja kutolak semua tawaran ojek yang nawarin. Aku pengen jalan kaki.

Pantai Maluk namanya, letaknya di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Gratis masuknya. Pasirnya putih, terbilang cukup bersih. Sore di hari minggu, selalu dipadati pengunjung. Rame banget. Duduk di pasir, agak dekat dari bibir pantai. Lihat anak-anak berenang, berlari-larian, mainan pasir. Atau Ibu-ibu yang sibuk memperingatkan anaknya agar nggak berenang terlalu jauh. Lihat orang pacaran (halah!). Sejenak terhibur oleh alunan gitar dan nyanyian beberapa orang yang tak jauh dari tempatku duduk.

Novel "5 cm" nya Dhony Dhirgantoro jadi temen menikmati senja di Pantai Maluk. Novel tentang serunya persahabatan.

Langit mulai memerah. Satu persatu pengunjung pergi. Nyaris tinggal beberapa orang yang tersisa, termasuk aku. Novel itu belum tamat kubaca ketika adzan maghrib sayup kudengar. Saatnya pulang...


Wednesday, June 11, 2008

Help, I'm bored...

Kamu tahu nggak saat ini Batu Hijau lagi hujan?
Dan aku suka...
Debu mining berasa enak banget baunya karena guyuran air

Tapi hujan keburu berhenti

Hari kedua di site, dan aku masih susah on. Kerjaan banyak, aku tahu, tapi suasana cuti masih menjebakku. Malas. Mungkin lebih baik nge-blog, walhasil nulis nggak karuan macam gini di sela-sela download attachment yang lamanya Naudzubillah. Buka YM, siapa tahu ada temen yang OL dan mengajakku ngobrol atau kuajak chat sehingga aku bisa sedikit lari dari rasa males, halah! Atau buka-buka tulisan2 lama dalam blog ini yang tiba-tiba terasa aneh dan lucu bila kubaca kembali.

Jam telah menunjukkan waktu 12.40 waktu Batu Hijau.
Dan hujan benar-benar berhenti, mendung ngeloyor pergi ...

Aku ingin segera sore, malam...
Aku kan pulang
Kamu tahu, di atas mess BLY Batu Hijau (eh, kost-kost-an ding!) selalu ada pemandangan yang indah sekali kalau malam tiba? SubhanAllah, bintang banyak banget di langit sana, terasa dekat lagi. Dan aku selalu menyukai malam. Aku bisa tidur, aku bisa mimpi. Meskipun paling benci ketika harus menyetel alarm di hp untuk bangun pagi, persis sebelum niat untuk tidur beneran.

Rutinitas terus berulang....dan aku bosan.

Saturday, June 07, 2008

Edisi Kejujuran

Bulan segaris

Bintang seperti bisa kuhitung jumlahnya
karena terlalu sedikit yang nampak
itupun dengan nuansa redup yang terpaksa

Duduk di depan kost
Lagi dalam taraf kemalesan yang teramat sangat

Ah, jika saja ada tombol F5 alias Refresh
dalam otak, jiwa, hati, batin
apapun itu
pengen rasanya kutekan saat ini juga

Lusa kembali ke site
rutinitas dalam kehidupanku yang diatur dalam irama bernama roster

Friday, May 30, 2008

Perahu Kertas (2)

Hujan nggak turun sore ini, padahal kertas bekas ini telah kubuat menjadi perahu dan ingin sekali kularungkan di atas genangan air di depan rumah. Seperti dulu, ya...seperti dulu. Perahu kertas itu akan berjalan sesuai aliran air, tepatnya menuju ke arah timur karena tanahnya agak rendah dibanding tanah di halaman rumahku yang sempit. Perahu kertas itu memang tak akan bertahan lama menyusuri aliran air, tetesan deras hujan akan menjadikannya lekas hancur. Tapi tak mengapa, toh kertas-kertas bekas telah kubuat menjadi perahu-perahuku selanjutnya.

Dan aku butuh hujan itu turun sore ini tapi langit terlalu biru. Perahu-perahu kertas itu tak akan berfungsi apa-apa selain sebentar lagi kan kubuang ke dalam tempat sampah.

Aku lagi bosan, mungkin lebih baik tidur...

I call up my friend the good angel
But she's out with, her answer-phone.
She says that she'd love to come help but
The sea would electrocute us all
nice dream, nice dream
nice dream, nice dream...
(Nice dream by Radiohead)

Sunday, May 25, 2008

I Choose To Look The Other Way

Aku selalu menyukai tanggal ini
Setiap dua puluh lima Mei

Semalam, KAU hadiahi hamba mimpi yang sempurna
Bagaimana tidak, jika laga bintang jatuh menjadi tema-nya
Sungguh luar biasa indahnya...

Dan Pagi-nya,
Doa tulus Ibu & Ayah mengiringi langkahku
Menuju ke depan
ke kehidupan yang sungguh luar biasa ini...
Ya...hidup memang luar biasa
Dan selalu ada yang lebih luar biasa,
bila kita mau melihatnya dengan sisi yang berbeda

Terima kasih Ya Allah, untuk segalanya...

Selamat ulang tahun, Lena...

Tuesday, May 20, 2008

Belum Ada Judul

Dedicated to ; semua teman, kawan dan sahabat, di sepanjang jalan kehidupan...

Belum Ada Judul - Iwan fals


Pernah kita sama-sama susah
Terperangkap di dingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Di gilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah . . . . . lelap

Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai sa'at kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masih ingatkah . . . . . . . kau

Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara . . .
Di hati . . . . . .

Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga sa'at kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku sobat

Tuesday, May 13, 2008

A Wonderful Explanation

Kadang kita bertanya dlm hati & menyalahkan Allah, "apa yg telah saya lakukan sampai saya harus mengalami ini semua?" atau "kenapa Allah membiarkan ini semua terjadi pada saya?"

Here is a wonderful explanation....
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota. Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya, "dengan senang hati" dia berkata: "Tentu saja, I love your cake.""Nih, cicipi mentega ini," kata Ibunya menawarkan."Yaiks," ujar anaknya."Bagaimana dgn telur mentah?""You're kidding me, Mom.""Mau coba tepung terigu atau baking soda?""Mom, semua itu menjijikkan. "

Lalu Ibunya menjawab, "ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak." Allah menetapkan dengan cara yang sama. Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan. Tapi Allah tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dengan rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktu-Nya. Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.

Allah teramat sangat mencintai kita. Dia menciptakan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi. Setiap saat kita ingin mengadu dan memohon, Dia pasti mendengarkan. Dia ada setiap saat kita membutuhkan-Nya, Dia ada di setiap tempat, dan Dia memilih untuk berdiam di hati kita.
(Btw thanks a lot untuk Ibu ESP atas kiriman email ini...)

Sunday, May 11, 2008

(^%#@&$?

Hari ini...sebuah hari yang terasa free banget. Rig move nggak ada, blasting juga nggak ada, walhasil abis meeting produksi pagi di pondok look out, muter-muter pit sebentar, keliling rig, baliklah daku ke workshop. Nyiapin bahan untuk safety meeting besok pagi lalu nongkrong di depan laptop jadul yang paling demen di-res-start ini.

Sejujurnya...aku kangen hutan, gunung, sungai, kabut dan flycamp. Atmosfer eksplorasi yang selalu menyejukkan meski selalu dibarengi dengan terkurasnya energi. Bukannya aku tak suka ditempatkan di lokasi mining macam ini, tapi...nggak tahu-lah. Site ini bisa dibilang site surga, tapi aku rasanya belum "menyatu" dengan semuanya. Sudahlah...

Ah...Berharap bisa pulang cepet hari ini. Pengen main ke pantai Maluk. Menyusuri bibir pantai berpasir putih itu. Merenung...nggak jelas....

7 hari lagi field break...

Saturday, April 19, 2008

Singing in The Rain

Mataku susah terpejam semalam. Terlelap dalam tidur menjadi sesuatu yang sulit kulakukan. Ada perasaan takut menghadapi esok. Khawatir akan gagal dan hancur semua harapan. Aku telah memilih sebuah jalan untuk "pulang", menuju mimpi yang pernah kuangankan, sebuah mimpi lama yang tiba-tiba tergali lagi dan hari ini tanggal 19 adalah jadwal pengumuman.

Sesampai di kantor, aku langsung menuju ruangan. Hidupkan komputer dan langsung connect internet. Kuharap koneksinya lancar dan nggak error seperti kemarin-kemarin. Please...aku butuh tahu hasilnya segera dan tak mau membiarkan hatiku berlama-lama dihinggapi ketakutan dan kekhawatiran. Bismillah...jantung ini berdegup luar biasa ketika aku klik satu demi satu halaman dalam sebuah website. Nyaris desperate ketika tak kunjung kutemukan namaku tertera di sana. Tapi akhirnya...tersebutlah namaku di dalamnya. Alhamdulillah...!!!

Selamat kembali ke kampus, Insya Allah September nanti. Semoga kemudahan dan kelancaran akan senantiasa Allah naungkan. Amin...

Tuesday, April 15, 2008

Different Side Of...

Nuansa yang berbeda, semuanya berbeda, tapi entah mengapa seluruhnya tak mampu menyembuhkan kelelahan jiwa. Cuplikan kecil di site Batu Hijau Sumbawa...

Batu Hijau Pit - Sumbawa

Pantai Rantung - Sekongkang Sumbawa

Sunday, April 13, 2008

>*^?!

Kini aku sedang berada di NTB, di sebuah lokasi penambangan emas di Sumbawa Barat. Entah untuk berapa lama aku kan di sini.

Yup, sebuah atmosfer yang berbeda yang harus kunikmati....

Friday, April 04, 2008

Long Road To...

Apakah hidup tak bisa menunggu...? Iya, mungkin benar. Hidup tak bisa menunggu, tak bisa berhenti. Dia terus berjalan, tidak ada pilihan lain selain mengikuti lajunya sesuai aturan yang bernama rotasi, revolusi dan entah apalagi. Dan jika hidup itu berhenti, berarti...jatah kita mencicipi dunia telah berakhir sudah. Kita mati...

Sedikit menyindir pada diri sendiri, aku sangat merasa telah terlalu lama "menyia-nyiakan" hidup, dalam bahasa kasarnya...kadang aku hanya berharap pada keajaiban. Hiks..

Ternyata...tanpa bermaksud melepaskan kuasa Allah di dalamnya, aku semakin percaya bahwa hidup dan bagaimana kita menjalani hidup, mengisi hidup, mau dibikin model seperti apa anugerah tsb...adalah sebuah pilihan, dan kita harus memilih!

Meskipun...mensitasi lirik lagu "Sang Penghibur" dari Padi ; Aku cuma pemimpi kecil yang berangan tuk merubah dan dirubah nasibnya....

Wednesday, March 26, 2008

....?!

Aku menyukai pantai...laut...
aku selalu berpikir positif tentangnya

Laut seperti tak terbatas
bahwa dunia luas

Thursday, March 06, 2008

6 Maret

Kurayakan lelah & jenuh
Dalam bingkai ketakutan Maret
Kuperingati carut marut kepenatan hati
Di antara harapan dan mimpi yang penuh nisbi

Jujur kukatakan
bahwa aku merasa
sudah tak berdaya lagi....

Saturday, March 01, 2008

Saatnya pulang, Lena...

Dan secangkir kopi, lumayan membuatku sedikit on dalam mengerjakan beberapa laporan. Masih di dalam kontainer, ya kontainer yang disulap menjadi kantor bly di basecamp Martabe. Sepi...semua sudah pulang ke mess.

Maret telah bergulir, menyisakan cerita Februari di belakang. Terus terang aku selalu takut menjalani Maret. Entah kenapa, selalu ada "sesuatu" di setiap bulan Maret, beberapa tahun terakhir. 

Dan mungkin memang sebuah kebetulan, ketika tiba-tiba kemarin di penghujung Februari...aku telah memutuskan untuk kembali ke track semula. Ya, saatnya kembali...setelah tersesat jauh sekali dan aku ingin pulang. Semoga diberi jalan dan diberi kemudahan...Amin...

Tuesday, February 26, 2008

Stuck...

Hari kedua di site. Makin ruwet, pusing, males, nggak jelas. Sungguh! Aku belum on! Nggak mood. Mbuhlah....

Monday, February 25, 2008

Another Different Story...

Martabe, ternyata aku masih kembali....

Stephen Covey pernah menulis bahwa bukan beratnya beban yang membuat stres, melainkan lamanya kita menanggung beban. Benarkah berlaku demikian? Entahlah, berharap saja bahwa hormon adrenalin masih bisa terus berproduksi dalam tubuh ini dan stoknya mencukupi dalam rangka pertahanan diri, halah!

Sudahlah, yang jelas Martabe akan masih bergulir dengan ceritanya, karena dipastikan aku masih melewatinya dalam 6 minggu ke depan. And I don't want to talk about Martabe right now ...karena nyawaku sepertinya masih tertinggal separuh di Jakarta dan jiwaku masih berada di Pekalongan sisanya lagi...

Masih pengen me-review sejenak, hari-hari yang terlalui seminggu belakangan. Yup, acara EHS Regional Meeting AP diikuti outbound. Asyik aja bisa ngumpul bareng-bareng safety all sites, terutama pas outbound di Camping Ground-Gunung Pancar. Yang jelas..We are a great team. EHS Solid...YESS BISA !








Sunday, February 17, 2008

Getting Unstuck

Cuaca yang sangat bersahabat, tak terkurung mendung ataupun tertawan hujan seperti hari-hari kemarin. Yup, hari yang cerah untuk memanjakan diri, melepas penat, bete dan segala kerapuhan. Apalagi field break sudah nyaris berujung dan itu berarti kelelahan teramat panjang di site akan segera terpampang dan terasakan. Dan begitulah aku kemarin siang. Tergoda masuk ke sebuah salon. Aku pengen creambath, treatment yang entah kapan terakhir aku melakukannya, saking sudah terlalu lama.

Si Mbak kapster dengan cekatan mengurus rambutku yang tak terurus. Rambut yang kadang seperti ijuk dan susah diatur, tapi tetap nekad terus kupanjangkan.

"Ndak direbonding sekalian aja?" begitulah si Mbak kapster menawari sebuah pelayanan lain.
Iseng kutanya "Berapa harga rebonding, Mbak?"
"250 ribu rupiah untuk rambut panjang"
"Walah, kalau begitu saya nabung dulu deh Mbak"
polos jawabku. Si Mbak tertawa.

Dari dulu aku memang belum tertarik untuk menikmati teknologi pelurusan rambut bernama rebonding yang mungkin bisa membuat rambut berombak-ku yang dihasilkan dari perpaduan gen rambut lurus ayahku dan gen rambut keriting ibuku ini, menjadi lurus.

Di sela-sela men-treat rambutku, si Mbak memberikan ceramah tentang perawatan rambut, yang harus diberi vitamin lah, yang harus beginilah dan begitulah. Seru juga, meskipun pada akhirnya aku cuma bisa tersenyum kecut mengingat…semua nasehat si Mbak yang baik hati tersebut nggak bakal bisa kulakukan, apalagi kalau pas di site, dijamin nihil! Bagaimana tidak, pekerjaanku yang spesialis eksplorasi ini menuntutku banyak di lapangan bahkan tinggal di fly camp di atas gunung sana. Belum lagi kepala ini yang nyaris setiap saat harus pakai helm saat bekerja. Udah sangat bersyukur nggak mandi di sungai, atau bersyukur sekali jika pompa untuk mengalirkan air dari sungai menuju ke kamar mandi nggak rusak. Aku nggak bakal membahagiakan rambutku, maafkan aku...

Kemudian si Mbak menawarkan pelayanan lain yang bias dilakukan di salon ini.
"Lulur sekalian ya Mbak, bleaching juga bisa, biar putih"
Walah...pasti akan terasa nikmat, tapi aku sudah kadung hopeless dengan keadaan diri, dengan pekerjaan yang menuntutku sering berada di lapangan dengan terik yang menyengat. Kulit sawo matang yang semakin matang sawonya bahkan terus membusuk tak terkira! Mau pakai Ponds berbotol-botol juga sepertinya kagak ngaruh! 

Hah, I'm getting unstuck anyway. Dan creambath dengan bonus massage siang kemarin...lumayanlah, inilah salah satu nikmatnya menjadi perempuan dalam kehidupan normal. Halah!

Tuesday, February 12, 2008

Ruang Rindu itu Bernama...Bromo


Pemandangan yang sungguh sangat luar biasa, speechless deh mengagumi maha karya Sang Pencipta kehidupan ini. Yup...Bromo! Sebuah tempat yang pengen banget aku kunjungi. Suatu hari nanti, ingin kunikmati indahnya dalam nyata...
Insya Allah...suatu hari nanti, suatu waktu nanti........
Bromo....tunggu aku!!!

Monday, February 04, 2008

Menjadi Seorang Guru

Aku dilahirkan dari Ibu dan Ayah yang berprofesi sebagai guru, guru SD tepatnya. Bukan mengajar di SD elit, tapi SD negeri kampung, yang bahkan kalau boleh mengenang sedikit...dulu masih banyak muridnya yang tidak pakai sepatu kalau ke sekolah, seragam seadanya bahkan membayar BP3 (SPP) yang bisa dibilang murahpun banyak yang nunggak dan baru bayar jika pembagian raport dilakukan.

Kehidupan kami sekeluarga pun sangat sederhana. Berapa sih penghasilan guru SD yang diterima perbulannya, kalau Bang Rhoma Irama pernah bilang dalam lagunya "Gali Lubang Tutup Lubang", ya memang begitulah...menggali lubang hutang untuk menutupi lubang hutang sebelumnya dan begitu seterusnya, dan aku merasakan betul apa yang namanya perjuangan...

Pun harapan kedua orang tuaku tak pernah muluk-muluk. Ayahku hanya ingin anak-anaknya meneruskan profesi kedua orang tua dan beliau mendorongku untuk masuk IKIP setelah lulus SMA waktu itu. Tapi aku menolak, aku tidak mau masuk IKIP, aku tidak ingin menjadi guru. Meskipun saat mau lulus kuliah, tiba-tiba profesi dosen pengen banget aku geluti...tapi ternyata kesempatan bekerjaku dari pertama hingga sekarang adalah bekerja di swasta. Maafkan aku Ibu & Ayah, mungkin aku terlalu egois, egois dalam mengejar mimpiku sendiri...

Tapi pagi ini aku tersenyum dan mataku sedikit berkaca...ketika adikku salaman dan menempelkan tanganku di keningnya sambil berucap "Pamit sik yo, Mbak...". Telah sebulan ini adikku bekerja di sebuah SMP. Dia mengajar Matematika di sana, ya...adikku menjadi guru!

(Ya Allah...Kau tahu, aku bahkan tak berani menuntut apa-apa lagi dari-Mu, karena yang telah KAU anugerahkan padaku sudah terlalu lebih. Terima kasih untuk semuanya Ya Allah, segala yang mengisi pun memudahkan perjalanan hidupku hingga kini...dan selamanya!)

Sunday, January 27, 2008

Dan Akhirnya...

"Pak Harto meninggal", begitulah berita yang kuterima dari Supervisorku lewat telp, di sela-sela perjalananku menuju lokasi baru Rig #320 yang mau moving siang tadi. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun...

Terlepas dari berbagai kasus yang menimpa beliau, aku pikir selayaknya kita harus berucap terima kasih kepadanya selama memimpin bangsa ini. Dan negeri ini telah kehilangan salah satu "tokoh" besarnya...

Mengingat Presiden Kedua RI itu, berarti me-rewind kembali masa kecilku hingga masa kuliah dulu. Praktis dari kenal huruf dan gambar, aku telah disuguhi wajah Pak Harto tertempel di dinding kelas sebagai Presiden RI. Pelajaran-pelajaran semacam PMP, PSPB makin mengenalkan kami akan sosok yang disebut sebagai Bapak Pembangunan itu. Penataran P4, Pelita, Kabinet Pembangunan sekian, UUD 1945, Pancasila, GBHN...akrab banget di telinga.

Hingga kemudian krisis di tahun 1998, aku masih duduk di semester 5 waktu, lalu berakhirlah kisah tentang 32 tahun masa kekuasannya. Aku sempet ikut demo mahasiswa menyuarakan agar Pak Harto mundur dari jabatannya, ikut rame-rame longmarch dari kampus Undip Tembalang ke kampus Pleburan dan Simpang Lima, bolos kuliah, dll. Inget banget ketika hari H dimana beliau memutuskan untuk mengundurkan diri, maka kost-kostan putra yang tepat berada di dekat kost-ku di daerah Perumda Tembalang Semarang saat itu langsung mengadakan upacara seadanya, menaikkan bendera merah putih dan merayakan "kemenangan mahasiswa", ah...lucu aja kalau ingat semua ekspresi "kemerdekaan" kala itu.

Malam ini hampir seluruh stasiun televisi menyiarkan sejarah perjalanan beliau, berlatar belakang lagu Gugur Bunga....
Selamat jalan Pak Harto, semoga arwahmu di terima Allah SWT.

Saat ini aku sedang menghitung mundur menuju field break. Catatan hand over job buat floater-ku sedang kusiapkan. Satu lagi trip yang nyaris terlalui. Martabe...aku capek, jangan biarkan aku kembali ke site ini ya? Please.....

Wednesday, January 09, 2008

Lost In The Jungle (Part 2)

Apakah cerita yang sering kudengarkan saat aku kecil tentang adanya "akar yang bisa menyesatkan" (dalam bahasa Pekalongan, kami sering menyebutnya "oyot memang") itu benar? Bila kita berjalan dan menginjak akar tersebut maka kita akan tersesat atau hanya mutar-mutar saja di tempat tsb.

Atau teori dalam buku "Why men don't listen and woman can't read" karya Alan & Barbara Pease juga terbukti padaku? Bahwa perempuan memang susah ngapalin jalan!

Well, berikut ini adalah sebuah review, cerita nyasarku di hutan kemarin....

Drill Rig #358 sudah stop lubang. Seperti planning yang udah disusun bahwa aku harus berada di lokasi receiving alias titik bor baru untuk kegiatan rig moving yang direncanakan jam 2 atau 3 siang. Untuk menuju lokasi bor baru tersebut, aku di drop pakai motor kemudian nyusurin jalan setapak. Aku sudah dikaseh ancer-ancer dimana lokasi tersebut berada. Ya udah, aku berjalan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Hp dan radio HT telah kubawa sebagai bekal komunikasi.

Tapi sepertinya, ancer-ancer yang telah diberikan tersebut salah. Mana hp sudah blank sinyal, Radio HT yang kubawa pun susah ngubungin siapapun di flycamp, rig site ataupun basecamp. Aku udah jalan jauh...sekali, entah kemana. Aku masih menemukan pita petunjuk (yang kelihatan baru di pasang) tapi aku ragu-ragu. Pada akhirnya aku malah menuju sungai besar. Ya Allah, aku pasti telah salah jalan. Nggak mungkin lokasi bor baru berada di seputaran situ. Sinyal hp tetap blank, sinyal radio bisa kutangkap tapi aku nggak bisa mengirim kabar. Akhirnya aku putuskan untuk putar kembali, menyusuri ulang jalan yang telah kulalui untuk kembali. Tapi...aku malah jalan muter-muter kembali ke tempat semula, balik-balik ke sungai besar lagi, mungkin muter-muter sampai 3 kali, dan tak jua tembus ke jalan awal tadi. Aku kemudian coba motong jalan menanjak ke atas karena aku tahu pas jalan awal tadi jalan setapak tsb berada jauh di atas sungai, tapi kenapa jalan setapak yang kini lalui malah menerabas tak jauh dari tepi sungai. Tapi...halah2...tetep aja nembusnya ya ke sungai yang tadi. Blank...

Ya Allah, aku mulai panik! Sempet dengar suara orang, lalu kucoba teriak "Hu..." tapi tak disahut. Aku entah sudah berada di hutan sebelah mana, yang ada hanyalah sungai besar (yang meskipun indah tapi berkesan angker...) dan hutan di sekeliling. Hp masih blank...tapi Alhamdulillah radio HT bisa berfungsi, aku bisa kirim kabar ke flycamp bahwa aku nyasar dan sedang mencoba mencari jalan pulang. Hari makin sore dan mendung menggelayut. Mencoba tenang dan tak hentinya berdoa pada Sang Kuasa. Kemudian aku duduk...Aqua tinggal setengah botol. Aku capek....

Bismillah, aku jalan lagi. Ayat kursi, Al Fatihah...apapun deh yang bisa kubaca maka kubaca sepanjang jalan. Dan akhirnya...Ya Allah Alhamdulillah, aku nemu jalan awal tadi!!!! Ah...lega rasanya! Ampun...setelah muter-muter lama hampir 2 jam mungkin, kehilangan arah.

Teman-teman dah pada panik, bahkan dikerahkan beberapa orang untuk mencariku. Untungnya aku juga gak loss contact karena radio HT dapat mengirim dan menerima sinyal dengan baik. Aku kasih kabar tentang keberadaanku dan aku telah menuju kembali ke track yang benar. Akhirnya...perjalanan nyasarku pun berakhir! Pengalaman nyasar di hutan yang ke-2. Track record-ku soal nyasar-menyasar memang udah jelek banget!!!

Saturday, January 05, 2008

Masih Ada Waktu???

Bila masih mungkin kita menorehkan bakti
atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
mengumpulkan bekal perjalanan abadi


Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap?
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta
Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu


Entah sampai kapan, tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasihNya, hanya atas kehendakNya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun ilalang, kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatanNya


Sampai kapankah gerangan waktu yang masih tersisa?
Semuanya menggeleng, semuanya terdiam,
semuanya menjawab, "Tak mengerti."
Yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu

(Ebiet G. Ade - Masih Ada Waktu)

Turut bersedih untuk negeri-ku. Ketika bencana berurut tak jua terlarung...

Ampuni kami TUHANKU....!!!!