Friday, April 17, 2009

Khayalan (5)

"Sementara ini sedang menjadi manusia paling malas sedunia", ucapku padanya ketika ia menanyakan kabar. Ia tertawa lebar, renyah dan tanpa batas, seperti biasanya.
"Aku juga sedang menjadi manusia paling nggak jelas sedunia", balasnya.
"Aku sedang sakit teman, help me..." Kutendang kerikil ke jalanan.
"Ya, kau benar-benar sakit"

===============================

"Nih, kopi item, tanpa campuran apapun, as usual."
"Thanx, tapi...".
"Ups, jangan protes!".
Sialan, dia sudah keburu meng-interuptku. Aku memang selalu protes kalau ia membawaku ke cafe itu. Puluhan ribu hanya untuk membeli kopi ini? Yang mungkin tak lebih sedap dibanding kopi (campuran jagung) yang biasa kubeli di warung sebelah rumah. Lalu dia akan bilang, "bukan cuma kopi yang kubeli teman, tapi aku juga membeli suasananya."
"Aku juga nggak suka suasananya"
Dia mengkucak rambutku hingga berantakan.
"Dasar! Tak bisakah kau pura-pura suka...?"
Kuminum seisi kopi dalam cangkir di depanku. Dia tergelak
"Kau minum kopi seperti menenggak air saja. Kau benar-benar sakit!"

================================

"Aku lagi males jadi tempat sampah. Bisa kan kali ini kau nggak usah ngomong atau curhat apapun please..." Potongku di tengah kalimat-kalimat yang meluncur dari mulutnya, entah dia sedang cerita ama, kadang dia tertawa...entahlah, mungkin dia sedang bahagia.
"Aku nggak mau pura-pura ndengerin kamu ngomong, pura-pura merhatiin atau apapun!"


(to be continued)