Sunday, June 28, 2009

Khayalan (4)

Sudah lama aku nggak ke sini. Kesibukan atau pura-pura sibuk yang membuatku melewatkan tempat ini? Entahlah.

Sudah banyak yang berubah. Seingatku dulu lay out cafe ini tidak seperti ini. Warna dominan merah masih tetap dipertahankan. Taman itu masih ada, tapi dipercantik dengan air terjun buatan. Dan library itu...sepertinya nambah satu blok lagi.

Kuambil duduk tepat dengan view taman di depanku setelah meminjam satu novel yang tebelnya halaman yakin bakal bisa kuhabiskan satu atau dua jam ke depan. Kupesan makanan kecil dan segelas ice lemon tea. Sore itu semoga bisa terlewatkan dengan nyaman. Di depan taman inilah, dulu aku sering duduk, ya...dulu. Tuhan, betapa aku merindukan kenangan itu. Aku merasa rapuh saat ini.

Suara seretan kursi dari seberang mengagetkanku. Aku berpaling ke arahnya bersamaan dengannya yang juga menoleh ke arahku. Tiba-tiba suara air terjun di depanku serasa diam dan kalah gemuruh di banding suara jantungku sendiri.

Setengah berlari ia menujuku, menjabat tanganku dan menanyakan kabarku lalu mengambil duduk di sebelahku.

"Aku kangen tempat ini. Kau masih sering ke sini?" tanyanya canggung.
"Jarang. Terakhir ke sini mungkin setengah tahun lalu."

Suara air terjun buatan itu kembali terdengar normal di telingaku. Tak ada lagi yang bisa diobrolkan di antara kami, entah mengapa. Aku sibuk dengan novelku dan ice lemon tea yang sudah nyaris habis. Diapun diam.

Si Mbak pengantar makanan menyelamatkan kebekuan kami.

"Kau masih ingat kan, sop iga di sini paling enak sedunia."
"Iya. Semoga rasanya belum berubah"
"Cicipin deh, biar aku minta sendok satu lagi"
"Thanks, aku sudah kenyang"

Dia tertawa setelah merasakan satu sendok kuahnya "See, masih enak...tambah enak malah!"

Aku tersenyum, melihatnya ia melahap makanan di depannya. Lucu, dia masih seperti dulu. Ah...

Aku bangkit dari tempat dudukku.

"Mau kemana?"
"Buku ini sudah selesai kubaca, aku hanya meyewanya di tempat. Makananku sudah habis. Mau apalagi? Aku harus pulang"

Dia tak mencegahku, sesuatu yang sebenarnya sangat kuharapkan ia lakukan. Ia membiarkanku pergi...

Ah, tak ada untungnya mengingat kenangan. Sesuatu yang indah di masa lalu, tapi toh cuma masa lalu.

(to be continued)

Tuesday, June 16, 2009

Who said the dream never comes true?

5 tahun berteman denganmu
dalam segenap perjuangan, keterpurukan, pun kegembiraan.
Sedih ketika akhirnya kau putuskan untuk membangun mimpi di tempat baru,
Tapi kenapa harus sedih, harusnya aku senang bahwa akhirnya masa depan lebih benderang di depan matamu.
Aku tahu, aku tak kan pernah kehilanganmu dan kegilaanmu!

Inget "make a wish card" kita di Margo City, yang kau taruh di make a wish tree paling tinggi? New Job, High Income & Better Life...! Hehe, akhirnya!

Well, selamat jalan kawan
Sampai jumpa di kehidupan yang lebih baik.

Hidup tak bisa menunggu, dan kau buktikan itu!
Kamu layak dapat semua itu...
Semoga sukses dalam babak barumu!





Sunday, June 14, 2009

To Roam

.................
Some people were born to roam
Some people they roam this world alone
Some people were born to roam
Some people they roam this world alone
.................

(To Roam, by Robert Pattinson)

Friday, June 12, 2009

Machu Picchu

Mulutku ternganga menikmatinya. Begitu luar biasa. Meski bukan sebuah petualangan nyata, karena Machu Picchu baru saja kujelajahi lewat sebuah virtual tour di internet. Cuman mimpi kalau bisa ke sana. Tapi biarlah, toh Machu Picchu akhirnya kadung masuk list tempat yang harus kukunjungi suatu hari nanti di ujung mimpi! Ngayal mode on!

Kusalin dari wikipedia :
Machu Picchu ("Gunung Tua" dalam bahasa Quechua; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m diatas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
Merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing. Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu.

Dan inilah beberapa gambar Machu Picchu yang kugrab dari beberapa blog travelling. Indah dan luar biasa mengagumkan!





<

Tersenyum miris, ketika ingat kembali bahwa Lena kecil pernah bercita-cita menjadi arkeolog! Cita-cita lama yang terlupa, terkubur...dan sekarang aku malah menjadi seorang EHS Officer! Well, this is life!