Tuesday, October 27, 2009

Selalu ada waktu untuk masa lalu...

Selalu ada keajaiban setiap harinya. Entah itu apa, tapi kuyakin ada. Lalu doa rutinku setiap pagi adalah "Bismillah, Tuhan...semoga aku menemukan keajaiban hari ini". Hidupku datar (mungkin), dan aku paling suka kejutan-kejutan.

Buat Rini, sahabatku jaman kuliah dulu...terima kasih telah menjadi kejutan buat hidupku kemarin. Kau tahu, tak ada yang lebih indah daripada mengenang masa lalu. Kita rangkai mozaik lama yang berserak, meski cuma 2 jam kita bertemu. Indah Rin...

Sepanjang Ngesrep-FKM Tembalang. Sepanjang gang Sumurboto II. RM Kartika Sari (dulu kita hanya mampu beli nasi rames & nasi pecelnya. Kpn kita bisa makan di sana lagi? Kalau perlu kita borong makanan paling mahal sebanyak-banyaknya! Balas dendam!Hahaha!), teman-teman kita dulu lengkap dengan segenap ceritanya, cah sumurboto II/21, sego kucing depan P2AT, Mbak Awi, Mbahe, segenap warna kost-kost-ane Pa'e, VCD ehm, apalagi yang belum kusebut Rin...?

Selalu ada waktu untuk masa lalu, mengenangnya, dan mensyukurinya...

Kelak, gantian aku yang ke Jogja, semoga! Akrabkan aku pada kebersahajaan dan kehangatan kotamu ya. Aku sudah sangat lelah dengan Jakarta...

Monday, October 26, 2009

Perahu Kertas

Aku penggemar buku fiksi. Ada satu efek yang kerap kudapat tiap selesai membacanya. Efek dahsyat buat otakku, vitamin imajinasiku, meski ada beberapa yang menjadi sumber perusak akal sehatku. Tapi aku menikmatinya. Dan sh*t! Sumpah aku sedang tidak mengharapkan efek apapun terjadi, buku itu sebenarnya ingin kusimpan dan nggak akan kubaca sampai aku ke laut lusa nanti, menjadi temanku menikmati kemahaluasan samudra kalimantan sana. Tapi ia begitu menggoda...bagaimana tidka menggoda jika ia ditulis oleh salah satu pengarang favoritku?

Novelnya mirip teenlit atau chicklit (whatever apaan itu sebutannya!). Tumben. Tapi aku tahu...pengarang favoritku tetaplah juara meski harus bermain-main dengan cerita yang ringan dan sama sekali jauh dari "kesan berat" yang selama ini diusungnya. Sebenarnya ceritanya sangat biasa...tapi efeknya begitu sialan! Mau tahu akibatnya buat diriku saat ini setelah aku katam membacanya semalam?

"bahwa aku ingin berhenti berlari, menangis, melepaskan, tapi tetap mengharapkan keajaiban. Tak perlu malu untuk menjadi lemah sejenak, dan aku tak butuh berpura-pura menjadi kuat..."

..............................