Friday, June 10, 2011

My Precious Birthday Gift

Dua minggu setelah peristiwa itu...

Tepat dua hari setelah ulang tahunku, siapa sangka aku mendapatkan kado yang luar biasa yaitu merasakan masuk ke rumah sakit, dioperasi dan mesti rawat inap. Pengalaman pertama sepanjang usiaku.

Di pilot jetty, saat berada di boat dan menunggu beberapa orang teman termasuk bosku menuju barge baru, tiba-tiba perutku sakit tak terkatakan. Bukan sakit masuk angin, atau sakit perut yang mengiringi diare, yang kurasakan saat itu seperti...entahlah, nyeri, seperti dipelintir-pelintir. Keringat dingin mengucur di sekujur tubuhku. Aku pun muntah berkali-kali. Aku tak kuat lagi. Syukurlah, boat masih berada di pelabuhan hingga proses evakuasi ke klinik perusahaan cepat dilaksanakan. Setelah dilakukan pemeriksaan, aku di-suspect kena usus buntu hingga dirujuk ke rumah sakit.

Sampainya di rumah sakit, beberapa pemeriksaan masih harus kulalui lagi. Hingga didapatkan hasil bahwa selain usus buntu...sesuatu juga telah terjadi di indung telurku. Tuhan...!!!

Hal yang terberat adalah ketika aku mengabari orang tuaku. Aku tahu mereka pasti akan panik. Bagaimana tidak panik, aku sendirian di Balikpapan. Operasi dilakukan jam 9 malam. Aku sudah pasrah...apapun yang terjadi. Aku tanda tangan sendiri surat pernyataan untuk dilakukan tindakan operasi. Mengharap kemudahan Tuhan akan kelancaran semuanya. Dalam bius total, aku terlelap. Dan kolaborasi dokter obsgyn dan dokter bedahpun berlangsung di ruang operasi.

Semua kira-kira berjalan dalam 2 jam. Mataku terbuka ketika aku merasakan tubuhku diangkat kembali ke tempat tidur dan kulihat jam 23.15 di jam dinding warna putih di tembok warna putih itu.

Aku punya kista endometrium, kistaku pecah dan cairannya telah merendam usus buntuku. Begitulah yang terjadi...Siapa sangka? Yeah, aku tak pernah merasakan keluhan apapun sebelumnya. Tapi mungkin ini berhubungan dengan keluhan nyeri perut saat menstruasi yang sering kualami beberapa bulan terakhir. Kuanggap hanya biasa, toh paracetamol gampang meredakannya. Tapi...yeah, inilah yang terjadi.

Harus kuucapkan banyak terima kasih kepada seluruh teman, kawan dan sahabat yang telah memberiku bantuan dan support selama aku di rawat di RS Pertamina Balikpapan. Ayah dan ibuku...maafkan aku karena aku sempat jadi "bayi" lagi dan merepotkan kalian.

Hmm...rasanya masih ngilu sisa jahitan operasi ini. Masih terbayang mampukah aku kembali seperti sedia kala dengan aktivitasku semula di offshore...dan...(well, aku tak mau memikirkannya)

Buat Nia dan Nina, sorry rencana liburan kita harus ter-cancel. Juga buat Sofie, yang hari ini sampai dengan 3 hari mendatang seharusnya kita berada di Jogja and having fun.

Allah, I love you...

(@my home sweet home, di tengah masa recovery...)