Friday, April 22, 2016

Jogja Punya Cerita

"Jogja terbuat dari rindu, pulang dan angkringan..."
(Joko Pinurbo)

---------------------

Piknik dadakan di penghujung jadwal off-ku. Nia menjadi teman ngetripku kali ini setelah sekian lama nggak jalan bareng. Malas piknik yang jauh-jauh, maka kita pilih Jogja saja. Meski aku sudah berkali-kali main ke kota itu, tapi bukankah Jogja selalu istimewa? Kebetulan Nia belum pernah ke sana. Yo wis mari kita kemon, ke sebuah kota yang katanya Joko Pinurbo, terbuat dari rindu, pulang dan angkringan.

Sebenarnya dari kampungku di Pekalongan, aku bisa langsung naik travel ke Jogja. Nia sendiri naik kereta dari Jakarta. Tapi aku sengaja ke Stasiun Cirebon Prujakan, mencegat kereta yang dinaiki Nia yang berhenti di sana. Maka kami berdua dipertemukan di gerbong tiga KA Bogowonto pada jumat dinihari. Bersama menuju Stasiun Tugu Yogyakarta. 

Ngobrol tentang apa saja berlatar pemandangan gelap di jendela kereta. Di depan kami duduk suami istri yang mencoba tidur, tapi tampak gelisah dengan posisi tidur yang nggak nyaman.

Ah, tidur yuk Ni! Ngantuk! Tapi saat mencoba memejamkan mata, tiba-tiba terdengar pengumuman dari petugas kereta bahwa sebentar lagi kereta ini akan sampai di stasiun mana gitu dan meminta penumpang yang akan turun di situ bersiap-siap. Pengumuman biasa saja, wajar sesuai prosedur. Tapi suara petugasnya itu lho, bahasa indonesianya berlogat agak sedikit ngapak, cempreng dan keras pula! Aku dan Nia sontak tertawa. Lha gimana bisa tidur, jika di tiap stasiun pemberhentian kami harus mendengarkan suara seperti itu. Wkwk!