Sunday, June 18, 2017

Sejenak di Luwuk

"And the earth becomes my throne
I adapt to the unknown
Under wandering stars I've grown
By myself but not alone
I ask no one
................
Anywhere I roam
Wherever I lay my head is home"

(Wherever I May Roam - Metallica)

--------------------------------------

Aku dan Kakak Dame (my partner in crime, untuk kesekian kali) punya tiga hari free sebelum bergabung dengan Ester, Kirey, Yuji dan Rifki jelong-jelong ke Taman Nasional Lore Lindu di Poso Sulawesi Tengah. Tapi malah bingung mau kemana. Tercetus banyak ide, tapi kemudian lewat begitu saja. Baru nyaris di injury time, kami memutuskan untuk pergi ke Kota Luwuk Kabupaten Luwuk-Banggai Sulawesi Tengah. Ini kota yang paling memungkinkan kami kunjungi karena memiliki jadwal direct flight ke Palu, tempat meeting point kami nanti dengan teman-teman sebelum berangkat bareng ke TN Lore Lindu. So, the backpacks are packed and we ready to go! 

8 Desember 2016

Berangkat dari Jakarta dan transit di Makassar. Ada kejadian yang cukup memalukan saat kami transit selama kurang lebih empat jam di Bandara Sultan Hasanudin Makassar. Saking capeknya, aku dan Dame terkapar di kursi ruang tunggu bandara. Meski tepar, sejatinya telinga kami masih bisa menyimak pengumuman dari petugas bandara. Tapi entah apa yang terjadi pada subuh pagi itu...

"Panggilan terakhir, panggilan terakhir untuk penumpang atas nama Dame Sianipar dan Lena Viyantimala, penumpang pesawat Garuda Indonesia tujuan Luwuk....." 

Aku dan Dame saling berpandangan. Apa? Kagetlah pastinya! Apakah kami begitu teparnya sehingga ketinggalan berita boarding bahkan sampai dipanggil-panggil begini? Setengah berlari kami menuju gate sesuai boarding pass, sambil tak henti tertawa. 

Sekitar jam 08.30 WITA, akhirnya kami mendarat di Bandara Syukuran Aminuddin Amir di Luwuk Sulawesi Tengah. Selamat datang di Kota Luwuk Berarir alias Bersih, Aman, Indah dan Rapi, ibukota Kabupaten Luwuk Banggai, kota yang berjarak sekitar 600-an KM lebih dari Palu, Ibukota Sulawesi Tengah.