Friday, February 17, 2006

Untittled Story

Kemarin, pulang kantor aku langsung ke sebuah mall terdekat. Nggak ada 10 menit-lah kalau naik motor. Ada sesuatu yg harus kubeli di sebuah toko buku di tempat tersebut. Well....eventhough I hate mall, I had to go there anyway!

Nyampe depan pintu masuk Mall, seorang Satpam menghentikan-ku : "Tolong buka tas-nya, Mbak." Memang, I saw clearly sebuah sign dengan tulisan "MAAF, ADA PEMERIKSAAN TAS" Nggak masalah sih dengan perintah Satpam Mall tersebut, I'm not terorist, bukan pula pembawa bom bunuh diri, bukan pula preman yang bawa senjata tajam, pun bukan pemakai hal2 lain yg terlarang.

Selesai periksa tas-ku (dan nggak menemukan sesuatu-pun yang mencurigakan di dalamnya. Ya iyalah!), I said : "Sudah, Pak?" Sang Satpam tadi cuman mengangguk (plus muka jutek), tanpa mengucapkan terima kasih. Hehe, aku nggak butuh ucapan terima kasih...cuman...ah sutralah! Nggak penting kok!

Ini untuk kesekian kalinya, setiap kali aku pergi ke Mall tersebut, Satpam memeriksa tas-ku (dalam hal ini, nggak hanya periksa pake metal detector, tapi lengkap dengan membuka tas segala!). Sekali lagi nggak masalah buatku…jika semua pengunjung Mall tersebut diperlakukan sama dalam hal ini tas bawaannya diperiksa oleh Satpam dengan alasan prosedur keamanan pastinya. Tetapi ini? Dengan mata kepalaku sendiri kulihat dengan jelas…banyak pengunjung (yang bawa tas tentunya) dengan enaknya masuk ke Mall tersebut tanpa teguran atau perintah dari Satpam untuk pemeriksaan tas bahkan di-metal detector pun enggak! Apa penampilan dan gaya-ku memang pantas dicurigai ya? Mirip teroris, kayak preman, kayak bandar narkoba? Hahaha... kasihan deh gua! Sudahlah! Sekali lagi nggak penting...biarin aja, toh si Satpam tadi cuman men jalankan prosedur keamanan (meskipun cuman setengah-setengah)

Ngomong2 soal eksterior (baca : penampilan dan gaya), aku pernah punya pengalaman yang...asli nge-bete'in. Sudah lama sih terjadinya, sekitar bulan Oktober 2005. Waktu itu aku baru pulang dari site pengeboran di Halmahera. Setelah naik chopper dari lokasi tambang selama lebih dari 1 jam, aku sampai ke Bandara Sam Ratulangi Manado. Sialnya, aku nggak bisa nerusin langsung ke Jakarta karena penerbangan ke sana pada jam terdekat sudah full semua. Tiket yg kupunya sebenarnya sudah confirmed untuk sebuah tanggal di minggu depan, tapi karena suatu hal aku harus segera pulang ke Jakarta esok hari. Aku coba nyari penerbangan lain, tapi entah ada apa dengan hari itu...semua penerbangan full! Males untuk stay semalam di Manado, akhirnya dengan sedikit terpaksa aku upgrade tiket ekonomi-ku ke kelas bisnis pada penerbangan jam setengah tujuh malam, dan itu adalah satu-satunya seat yang kosong. Lumayan juga duit yang kukeluarin untuk upgrade, tapi... aku sudah pengen cepet2 pulang ke Jakarta.

Berjam-jam aku harus nunggu di Bandara. Bentuk dan rupaku mungkin sudah sangat kucel dan kumel. Jeans belel, kaos oblong, safety shoes yang agak berlumpur, kulit tubuh yang jadi item, belum lagi bau mesin bor... hehehe ( Ya iyalah...namanya juga pulang dari lapangan, bukannya piknik, hehe...).

Aku naik pesawat G****A (yg notabene adalah penerbangan kelas satu di negeri ini), tapi apa yang aku rasakan di dalamnya sungguh...nggak enak banget. Ceritanya begini :

Ketika diumumkan bahwa penumpang dipersilahkan untuk naik pesawat, dengan semangat empat lima aku langsung bergegas. Cita-citaku cuman satu, aku pengen tidur secepatnya! Capek banget rasanya! Dan bener, segera setelah aku temukan seat sesuai nomor yang tertera dalam boarding pass-ku, aku langsung duduk dan bersiap untuk tidur. Tapi ada yang aneh, seorang pramugari ngeliatin aku terus. Aku nggak tahu apa yang salah, setahuku tempat duduk yang ku-duduki memang sesuai. So what? Akhirnya, mau nggak mau aku perhatiin diriku dan sekelilingku. Yach... ada yang aneh, hampir semua yang duduk di kelas bisnis ini adalah Bapak-Bapak berdasi dan berjas resmi, sementara Ibu-Ibu nya rambutnya ber-sasak tinggi! Style para pejabat atau orang2 kaya gitu deh! Aku jadi tertawa sendiri, karena aku mungkin jadi satu-satunya orang "ter-aneh" dalam kelas bisnis tersebut gara-gara eksterior-ku ...(lihat deskripsinya di paragraf sebelumnya). Tapi sudahlah, sekali lagi nggak penting!

Tetapi...hal ini tiba-tiba menjadi sangat penting ketika pramugari yang sedari tadi negliatin aku itu berucap begini : "Mbak, bisa lihat boarding pass-nya?"
Tanpa nanya lebih lanjut, aku tunjukin boarding pass-ku (aku tahu banget, aku telah duduk di kursi yang tepat). Si pramugari tsb kemudian membawa boarding pass-ku. Aku jadi mikir, apa sih maksudnya? Sebentar kemudian dia kembali ke aku, memberikan boarding passku dan mengucapkan sederet kalimat yang sumpah nggak bakal kulupa seumur hidupku : "
Maaf, saya kira petugas check in telah salah ngasih nomor tempat duduk ke Mbak."

Oh My God! Apa dia bilang barusan? Dia mengira bahwa petugas check ini telah salah ngasih nomor tempat duduk? Please deh, jelas-jelas aku dah bayar untuk kelas bisnis, jelas2 seat yg ku-duduki sudah bener, ini bukan pertama kalinya aku naik pesawat dan aku tahu persis mana kelas ekonomi dan mana kelas bisnis! Lha kok bisa2nya si pramugari mengira bahwa petugas check in telah salah ngasih nomor tempat duduk ke aku. Asli nyesek banget! Mentang2 eksterior-ku lagi kucel n kumel, beda sama Bapak2 & Ibu2 di kelas ini...lalu dia anggap aku nggak layak duduk di kelas bisnis? Please, aku lagi capek banget, bisa saja aku marah dengan ucapan dia yang lumayan... "menyinggung" diriku. Tapi sudahlah...ngapain marah, aku capek...dan aku hanya pengen tidur. Aku mencoba tetap tersenyum pada pramugari tersebut (aku kan baik hati dan tidak sombong, dan blas nggak punya niatan sama sekali untuk memasukkan "peristiwa" ini ke rubrik Surat Pembaca di koran.). Gilanya, nih pramugari-nya bukannya senyum balik, tapi tetep berwajah jutek (dan aku tahu, bahwa pramugari tsb, yang barusan minta boarding pass-ku, yang "mencurigaiku" adalah bukan pramugari untuk kelas bisnis, tapi kelas ekonomi!). Sudahlah, untung saja pramugari yang di kelas bisnis sangat ramah, terlalu ramah malah! Bahkan terus nawarin ini-itu yang agak nggak penting menurutku!

4 comments:

  1. Anonymous3:11 PM

    OOT : hi account anda sudah aktif, selamat datang di blogfam, jangan lupa memperkenalkan diri di ruang perkenalan =)

    ReplyDelete
  2. len, km kerja di mana siy? tough girl u are kyknya, hehehe..
    org kita emang masih suka liat, pinjem istilah km, eksterior org lain. ga jaman-sekarang banget!
    gimana mo maju negara kita? halah.

    ReplyDelete
  3. pasti pranugari yg kls bisnis tu pengen making up gara2 kelakuan pramugari yang di kls ekonomi nya aga2 'semrawut' begituh.. =)

    cheers yaa..

    ReplyDelete
  4. wakakakaka,itu die klo model diindo,ngeliat keren dikit lgs dihargain,but dijamin tuh isi dompet cuman poto ama ktp doank :p,pas ketemuan ama anda yg mungkin sdikit ^tampil beda^ :p...jls bgt they treat you different :p,wat a crap ha!he he he

    ReplyDelete