Apakah cerita yang sering kudengarkan saat aku kecil tentang adanya "akar yang bisa menyesatkan" (dalam bahasa Pekalongan, kami sering menyebutnya "oyot memang") itu benar? Bila kita berjalan dan menginjak akar tersebut maka kita akan tersesat atau hanya mutar-mutar saja di tempat tsb.
Atau teori dalam buku "Why men don't listen and woman can't read" karya Alan & Barbara Pease juga terbukti padaku? Bahwa perempuan memang susah ngapalin jalan!
Well, berikut ini adalah sebuah review, cerita nyasarku di hutan kemarin....
Drill Rig #358 sudah stop lubang. Seperti planning yang udah disusun bahwa aku harus berada di lokasi receiving alias titik bor baru untuk kegiatan rig moving yang direncanakan jam 2 atau 3 siang. Untuk menuju lokasi bor baru tersebut, aku di drop pakai motor kemudian nyusurin jalan setapak. Aku sudah dikaseh ancer-ancer dimana lokasi tersebut berada. Ya udah, aku berjalan sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan. Hp dan radio HT telah kubawa sebagai bekal komunikasi.
Tapi sepertinya, ancer-ancer yang telah diberikan tersebut salah. Mana hp sudah blank sinyal, Radio HT yang kubawa pun susah ngubungin siapapun di flycamp, rig site ataupun basecamp. Aku udah jalan jauh...sekali, entah kemana. Aku masih menemukan pita petunjuk (yang kelihatan baru di pasang) tapi aku ragu-ragu. Pada akhirnya aku malah menuju sungai besar. Ya Allah, aku pasti telah salah jalan. Nggak mungkin lokasi bor baru berada di seputaran situ. Sinyal hp tetap blank, sinyal radio bisa kutangkap tapi aku nggak bisa mengirim kabar. Akhirnya aku putuskan untuk putar kembali, menyusuri ulang jalan yang telah kulalui untuk kembali. Tapi...aku malah jalan muter-muter kembali ke tempat semula, balik-balik ke sungai besar lagi, mungkin muter-muter sampai 3 kali, dan tak jua tembus ke jalan awal tadi. Aku kemudian coba motong jalan menanjak ke atas karena aku tahu pas jalan awal tadi jalan setapak tsb berada jauh di atas sungai, tapi kenapa jalan setapak yang kini lalui malah menerabas tak jauh dari tepi sungai. Tapi...halah2...tetep aja nembusnya ya ke sungai yang tadi. Blank...
Ya Allah, aku mulai panik! Sempet dengar suara orang, lalu kucoba teriak "Hu..." tapi tak disahut. Aku entah sudah berada di hutan sebelah mana, yang ada hanyalah sungai besar (yang meskipun indah tapi berkesan angker...) dan hutan di sekeliling. Hp masih blank...tapi Alhamdulillah radio HT bisa berfungsi, aku bisa kirim kabar ke flycamp bahwa aku nyasar dan sedang mencoba mencari jalan pulang. Hari makin sore dan mendung menggelayut. Mencoba tenang dan tak hentinya berdoa pada Sang Kuasa. Kemudian aku duduk...Aqua tinggal setengah botol. Aku capek....
Bismillah, aku jalan lagi. Ayat kursi, Al Fatihah...apapun deh yang bisa kubaca maka kubaca sepanjang jalan. Dan akhirnya...Ya Allah Alhamdulillah, aku nemu jalan awal tadi!!!! Ah...lega rasanya! Ampun...setelah muter-muter lama hampir 2 jam mungkin, kehilangan arah.
Teman-teman dah pada panik, bahkan dikerahkan beberapa orang untuk mencariku. Untungnya aku juga gak loss contact karena radio HT dapat mengirim dan menerima sinyal dengan baik. Aku kasih kabar tentang keberadaanku dan aku telah menuju kembali ke track yang benar. Akhirnya...perjalanan nyasarku pun berakhir! Pengalaman nyasar di hutan yang ke-2. Track record-ku soal nyasar-menyasar memang udah jelek banget!!!
No comments:
Post a Comment