"Pak Harto meninggal", begitulah berita yang kuterima dari Supervisorku lewat telp, di sela-sela perjalananku menuju lokasi baru Rig #320 yang mau moving siang tadi. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun...
Terlepas dari berbagai kasus yang menimpa beliau, aku pikir selayaknya kita harus berucap terima kasih kepadanya selama memimpin bangsa ini. Dan negeri ini telah kehilangan salah satu "tokoh" besarnya...
Mengingat Presiden Kedua RI itu, berarti me-rewind kembali masa kecilku hingga masa kuliah dulu. Praktis dari kenal huruf dan gambar, aku telah disuguhi wajah Pak Harto tertempel di dinding kelas sebagai Presiden RI. Pelajaran-pelajaran semacam PMP, PSPB makin mengenalkan kami akan sosok yang disebut sebagai Bapak Pembangunan itu. Penataran P4, Pelita, Kabinet Pembangunan sekian, UUD 1945, Pancasila, GBHN...akrab banget di telinga.
Hingga kemudian krisis di tahun 1998, aku masih duduk di semester 5 waktu, lalu berakhirlah kisah tentang 32 tahun masa kekuasannya. Aku sempet ikut demo mahasiswa menyuarakan agar Pak Harto mundur dari jabatannya, ikut rame-rame longmarch dari kampus Undip Tembalang ke kampus Pleburan dan Simpang Lima, bolos kuliah, dll. Inget banget ketika hari H dimana beliau memutuskan untuk mengundurkan diri, maka kost-kostan putra yang tepat berada di dekat kost-ku di daerah Perumda Tembalang Semarang saat itu langsung mengadakan upacara seadanya, menaikkan bendera merah putih dan merayakan "kemenangan mahasiswa", ah...lucu aja kalau ingat semua ekspresi "kemerdekaan" kala itu.
Malam ini hampir seluruh stasiun televisi menyiarkan sejarah perjalanan beliau, berlatar belakang lagu Gugur Bunga....
Selamat jalan Pak Harto, semoga arwahmu di terima Allah SWT.
Saat ini aku sedang menghitung mundur menuju field break. Catatan hand over job buat floater-ku sedang kusiapkan. Satu lagi trip yang nyaris terlalui. Martabe...aku capek, jangan biarkan aku kembali ke site ini ya? Please.....
No comments:
Post a Comment