Cuaca yang sangat bersahabat, tak terkurung mendung ataupun tertawan hujan seperti hari-hari kemarin. Yup, hari yang cerah untuk memanjakan diri, melepas penat, bete dan segala kerapuhan. Apalagi field break sudah nyaris berujung dan itu berarti kelelahan teramat panjang di site akan segera terpampang dan terasakan. Dan begitulah aku kemarin siang. Tergoda masuk ke sebuah salon. Aku pengen creambath, treatment yang entah kapan terakhir aku melakukannya, saking sudah terlalu lama.
Si Mbak kapster dengan cekatan mengurus rambutku yang tak terurus. Rambut yang kadang seperti ijuk dan susah diatur, tapi tetap nekad terus kupanjangkan.
"Ndak direbonding sekalian aja?" begitulah si Mbak kapster menawari sebuah pelayanan lain.
Iseng kutanya "Berapa harga rebonding, Mbak?"
"250 ribu rupiah untuk rambut panjang"
"Walah, kalau begitu saya nabung dulu deh Mbak" polos jawabku. Si Mbak tertawa.
Dari dulu aku memang belum tertarik untuk menikmati teknologi pelurusan rambut bernama rebonding yang mungkin bisa membuat rambut berombak-ku yang dihasilkan dari perpaduan gen rambut lurus ayahku dan gen rambut keriting ibuku ini, menjadi lurus.
Di sela-sela men-treat rambutku, si Mbak memberikan ceramah tentang perawatan rambut, yang harus diberi vitamin lah, yang harus beginilah dan begitulah. Seru juga, meskipun pada akhirnya aku cuma bisa tersenyum kecut mengingat…semua nasehat si Mbak yang baik hati tersebut nggak bakal bisa kulakukan, apalagi kalau pas di site, dijamin nihil! Bagaimana tidak, pekerjaanku yang spesialis eksplorasi ini menuntutku banyak di lapangan bahkan tinggal di fly camp di atas gunung sana. Belum lagi kepala ini yang nyaris setiap saat harus pakai helm saat bekerja. Udah sangat bersyukur nggak mandi di sungai, atau bersyukur sekali jika pompa untuk mengalirkan air dari sungai menuju ke kamar mandi nggak rusak. Aku nggak bakal membahagiakan rambutku, maafkan aku...
Kemudian si Mbak menawarkan pelayanan lain yang bias dilakukan di salon ini.
"Lulur sekalian ya Mbak, bleaching juga bisa, biar putih"
Walah...pasti akan terasa nikmat, tapi aku sudah kadung hopeless dengan keadaan diri, dengan pekerjaan yang menuntutku sering berada di lapangan dengan terik yang menyengat. Kulit sawo matang yang semakin matang sawonya bahkan terus membusuk tak terkira! Mau pakai Ponds berbotol-botol juga sepertinya kagak ngaruh!
Hah, I'm getting unstuck anyway. Dan creambath dengan bonus massage siang kemarin...lumayanlah, inilah salah satu nikmatnya menjadi perempuan dalam kehidupan normal. Halah!
No comments:
Post a Comment