Kemarin, kita memandang langit yang sama. Langit yang sama tapi mungkin bintang yang berbeda. Mataku tertuju pada sebuah bintang paling kecil dan sendirian di entah dekat rasi apa yang kerlipnya nyaris tak terlihat. Dan kamu, entah bintang mana yang kamu perhatikan, yang paling terang mungkin atau entahlah. Aku beranjak bosan.
"Jangan pergi, kita tunggu bintang jatuh, kita make a wish bareng" begitu katamu.
Tapi sampai pagi, tak ada satupun benda langit itu yang bergerak, semuanya statis tetap pada garisnya. Tak ada make a wish. Dan kamupun pergi, pergi dengan mimpimu.
Mencintaimu adalah perbuatan paling bodoh yang pernah kulakukan. Mengkhayalkan masa depan bersamamu adalah harapan yang paling mustahil. Saatnya memilah mimpi dan itu berarti membuangmu, keluar selamanya dari ruang hidupku.
Malam ini, aku kembali memandang langit. Langit yang kosong tanpa bintang. Bulan penuh.
(to be contimued)
No comments:
Post a Comment