Jika skenario itu sudah jadi,
Bila sutradara berteriak "action..!"
sebagai pemain, aku otomatis ikut saja
kadang bisa sedikit improvisasi
tapi lagi-lagi tak bisa lari jauh dari apa yang sudah ditulis.
Meski settingnya tiba-tiba berubah, entah.
Sang sutradara belum berteriak "cut...!"
dan aku masih bermain di atas panggung,
tanpa pernah tahu endingnya bagaimana
bahkan dialognya pun...sudah tertata
Tetapi,
Panggung itu seperti sebuah mimpi yang aneh sekali
Dimana aku baru sadar setelah menjalani babak-babaknya.
Aku ingin menjadi pemain yang baik
bukan berharap menang di piala Oscar ataupun piala Citra,
atas judgement para juri atau vote via sms.
Aku harus menjadi pemain yang baik
biar aku puas berlakon
puas melakoni diri dan mebahagiakan semua yang sepanggung denganku
dan membanggakan sutradaraku
yang sudah memberiku peran yang luar biasa ini.
Aku masih blank dengan dialogku besok, bahkan beberapa jam, menit atau ke detik ke depan
Bismillahirrahmanirrahim...
Semoga semuanya baik-baik saja dan semakin baik
Amin...
PS. Buat sutradaraku sekaligus pembuat skenario untukku..terima kasih untuk begitu banyak peristiwa serupa keajaiban. Kesempatan ini, ijinkan aku berterima kasih untuk satu moment itu, sungguh luar biasa! Hanya KAU dan aku yang tahu...apa itu!
No comments:
Post a Comment