Tuesday, November 10, 2009

Ketika seorang pemimpi mempertanyakan mimpinya....

Ketika seorang pemimpi mempertanyakan mimpi-mimpinya. Mulai ragu akan jalan yang ditapakinya...yeah...inilah keadaanku sekarang. Terkapar dalam ribuan pertanyaan, ketidakyakinan pilihan, dan kerinduan akan banyak hal.

Bermula dari sebuah hal iseng, membuka website departemenku, mengamati isinya dan terantuk pada sebuah artikel. Artikel tentang kisah seorang profesor filsafat yang bercerita tentang batu, kerikil dan pasir di depan mahasiswa-nya. Dan...semunya berawal...

Pasir dan kerikil, itulah yang memenuhi isi otakku, hal yang sebenarnya nggak penting tetapi kupentingkan dalam hidup. Berdalih mimpi, karena itulah satu-satunya mazhab yang kukenal. Sementara batu, kutinggalkan mereka...kuabaikan mereka, dan sekali lagi smuanya berdalih mimpi!

Hah, saat ini aku sedang merindukan byk hal. Ayahku, ibuku, adikku, kucingku, rumahku. Berdalih mimpi, aku telah mengabaikan "batu-batu" itu, hal-hal yang penting yang seharusnya kuhabiskan waktuku.

Aku nggak tahu, harus mulai dari mana untuk membenahinya, mengatur ulang segalanya. Hingga batu-batu itu memenuhi kotak hidupku, sedangkan kerikil dan pasir hanya mengisi sela-sela kosongnya saja...

4 comments:

  1. Batu kerikil dan pasir...

    Batu adalah bongkahan pasir
    Batu adalah bongkahan kerikil..
    Jika mereka bersatu akan menjadi batu..

    batu yang diam..
    batu yang angkuh...
    batu yang kokoh...
    batu yang bisu...

    namun ketika batu itu hancur berkeping-keping...
    batu itu luruh menjadi pasir..
    batu itu bercerai menjadi kerikil..

    batu kerikil dan pasir...
    mereka adalah hal yang sama..
    mereka terbuat dari material yang sama...

    lantas apakah bedanya???

    bawah pasir itu...
    ambillah kerikil itu...
    simpanlah batu itu...

    tempatkan mereka pada tempat yang sepantasnya..... tempat yang selayaknya...

    jangan pisahkan batu kerikil dan pasir itu...
    karena mereka adalah sama..
    mereka adalah satu...

    batu kerikil dan pasir...
    aku adalah bagian batu itu...
    aku adalah bagian kerikil itu..
    aku adalah bagian pasir itu..

    ReplyDelete
  2. Bronto1:09 AM

    Lena...,kayaknya kita pernah ketemu di Martabe ;)...

    ReplyDelete
  3. @Sofi : Batu, kerikil dan pasir. Tidak sama Sof, sangat tidak sama! Batu diibaratkan sebagai hal-hal yang penting dalam hidup kita, seperti orang tua, saudara, sahabat, tanah tercinta. Kerikil dan pasir...adalah harta kita, pekerjaan kita...hal-hal yang sekunder. Ketika ketika memenuhi kotak hidup kita dengan kerikil dan pasir, adakah tempat lagi buat batu-batu itu? Tak ada lagi Sof! Dan aku ingin me-rearrange lagi kotak hidupku sehingga batu, kerikil dan pasir itu kutempatkan secara seharusnya. Kan kupentingkan batu-batu itu hingga penuh, sedangkan kerikil dan pasir hanya akan melingkupi ruang-ruang kosong di antaranya saja. Karena batu, kerikil dan pasir...tidak sama!

    ReplyDelete
  4. @Pak Bronto : Betul pak, kita pernah ketemu di Martabe! Saya masih inget kok :-)

    ReplyDelete