Pagi buta di bulan ke tujuh
Jalanan basah sisa hujan malam lalu
Kau pacu motor mengejar waktu
Kereta tak bisa menunggu, katamu
Mentari masih malu
Saat petugas mengumumkan kedatangan keretamu di jalur satu
Kau beranjak menyalamiku
Tak ada kata, aku tahu
Karena menanti kepulanganmu sama seperti menunggu turunnya salju
Dan ekor kereta terakhir berlalu...
Kau pergi lagi seperti waktu-waktu lalu
Setiap ada suara lokomotif bertalu
dan lewat di kotaku
Aku kerap mengharap itu kamu
Sebuah wajah lelah, menenteng ransel lusuh dan rambut awut-awutan khas-mu...
Aku masih setia untukmu
Perempuan bodoh yang hanya bisa menunggu...
(Gerbong 3, KA Kaligung Mas Pekalongan-Semarang, 1 Oktober 2013)
Published with Blogger-droid v2.0.10
Like this
ReplyDelete