Saturday, September 12, 2015

Mangente Maluku (Bag. 1) - Prolog Dulu

"Ayahku laut, Ibuku pulau...
Karena laut tak memisahkan, melainkan menyatukan
Dan jika ribuan pulau tersatukan
Maka ia bernama...Maluku!" 

------------------------------------------------------------------------------------------------

Bulan puasa dan saat lebaran memang saatnya hiatus dari dunia perpiknikan. Maka nyaris sepulang dari pendakian Kerinci dan lanjut ke Bengkulu di bulan Mei 2015, aku belum piknik lagi. Lalu kaki ini mendadak gatel. Nggak tahu kemana yang jelas pergi. Maka tersebutlah ide ke NTT (lagi) dan Timor Leste kemudian kuhubungi saudara kembarku a.k.a Kakak Dame. Kebetulan kami punya jadwal off yang hampir sama di bulan Agustus nanti. Tentu saja dia tertawa waktu kusebut nama NTT. Memangnya propinsi di Indonesia cuma NTT? Hahaha! Entahlah, tapi negeri timur itu selalu saja bikin rindu, lagian banyak pulaunya yang belum kujejaki. Kali ini aku ingin ngetrip ke Pulau Timor, ke Fatumnasi, Gunung Mutis lalu berakhir di Timor Leste. Tapi Indonesia memang bukan hanya NTT tentu saja, baiklah...kita lebarkan sayap ke propinsi lain di timur juga yaitu Kepulauan Maluku.

Rencana ini agak dadakan (kami memang tipikal pejalan dadakan), nggak cukup waktu untuk menyiapkan, bisa dibilang hanya searching seadanya saja. Mbuhlah akan seperti apa. Tapi setidaknya kami sudah membuat itinerary seadanya, akan ada tiga pulau yang akan kami kunjungi selama 12 hari perjalanan yaitu Kepulauan Kei, Kepulauan Banda Neira dan Pulau Seram. Soal budget? Hmm, lumayan pastinya, terpaksa mengorbankan sebagian isi ATM lagi :-(

19 Agustus 2015

Sekitar jam 23.00, aku dan Kakak Dame dipertemukan kembali di Bandara Soekarno Hatta setelah lama nggak bersua. Check in tujuan Ambon naik Singa. Mata yang agak ngantuk berharap disegarkan dengan secangkir teh, tapi malah teh ala green tea plus susu made in Circle K yang tersedia dan ternyata tenggorokan ini blas nggak bisa nelen karena rasanya aneh sejak di ujung lidahku. Hehe, dasar wong ndeso! 

Lion Air nggak delay, dia terbang tepat waktu jam 01.30 menuju Bandara Patimura Ambon. Duduk di sebelah kami seorang cowok yang kemudian kami ajak ngobrol, asli Maluku yang kuliah di Jogja. Sepanjang perjalanan dia malah mengiklankan Jogja dan Dieng tapi kebingungan waktu kami tanya soal objek wisata di Kepulauan Maluku! (Walah Mas, aku ki wong Jowo Tengah, nek jenenge Jogja karo Dieng ki yo ra sah muk iklanke lha aku wis biasa mrono, wkwk!). Dia tambah bingung lagi waktu kami nanya apakah kami boleh pinjam motornya kalau pas dia di Ambon untuk keliling-keliling kota. Haha! Sudah-sudah, jangan biarkan dia tambah bingung, biarkan dia bercerita tentang Jogja-nya, he loves Jogja very much :-)

Perjalanan masih panjang, baru besok pagi pesawat ini akan sampai di Ambon. Tidur yang nyenyak ya di udara (dengan kursi yang sempit ala Lion tentunya)...


Ayo dipilih-dipilih...!!!

Catatan : "Mangente" adalah Bahasa Maluku artinya berkunjung atau datang untuk melihat

No comments:

Post a Comment