“Siapakah pemilik sejarah?
Siapa
yang menentukan siapa yang jadi pahlawan dan siapa yang menjadi penjahat?
Siapa
pula yang menentukan akurasi setiap peristiwa?"
(Leila S. Chudori)
----------------------------------------------------
14 Januari 2017
Hampir pukul 14.00 siang saat aku, Kakak Dame dan Kakak Jane berjalan memasuki gerbang negara Timor
Leste yang berbatasan dengan PLBN (Pos Lintas Batas Negara) Motaain di Atambua
Nusa Tenggara Timur. Sebuah gerbang bertuliskan “Bem Vindo A Timor Leste”. Ya, Selamat Datang di Timor
Leste!
Batu prasasti peresmian Posto Fronteirico Integrado alias Pos Perbatasan Terpadu di Batugade Timor Leste yang ditandatangani oleh Xanana Gusmao (Presiden Timor Leste, waktu itu) serta sebuah tugu Timor Leste yang ada di sampingnya, menyambut kedatangan kami. Tugu, prasasti dan bangunan serupa juga kami dapati di PLBN Wini, yang berbatasan dengan wilayah Oecussi Timor Leste yang sempat kami kunjungi kemarin. Sepertinya Timor Leste memiliki pakem bentuk bangunan dan pelengkapnya pada pos-pos perbatasannya.
Pose dulu di depan PLBN Motaain Indonesia yang megah sekali |
Gerbang menuju Timor Leste |
Batu prasasti peresmian Posto Fronteirico Integrado alias Pos Perbatasan Terpadu di Batugade Timor Leste yang ditandatangani oleh Xanana Gusmao (Presiden Timor Leste, waktu itu) serta sebuah tugu Timor Leste yang ada di sampingnya, menyambut kedatangan kami. Tugu, prasasti dan bangunan serupa juga kami dapati di PLBN Wini, yang berbatasan dengan wilayah Oecussi Timor Leste yang sempat kami kunjungi kemarin. Sepertinya Timor Leste memiliki pakem bentuk bangunan dan pelengkapnya pada pos-pos perbatasannya.